logo Kompas.id
InternasionalWapres Hadiri KTT D-8, Upaya...
Iklan

Wapres Hadiri KTT D-8, Upaya RI Perluas Pasar

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Indonesia berupaya memperluas pasar perdagangan produk-produk dalam negeri melalui kerja sama negara-negara yang tergabung dalam Developing Eight (D-8). Dalam rangka itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu (18/10), berangkat ke Istanbul, Turki, memimpin delegasi RI di Konferensi Tingkat Tinggi D-8. Kalla mengatakan, forum itu lebih banyak berbicara tentang teknologi, peluang ekonomi, dan perdagangan. Potensi ke arah kerja sama di bidang-bidang tersebut terbuka luas karena jumlah penduduk di negara-negara D-8 itu lebih dari 1 miliar jiwa. "Karena itu, di sana akan banyak bicara tentang peluang investasi, kerja sama perdagangan, dan saling tukar pengalaman," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa.Perluasan kerja sama perdagangan, menurut Kalla, penting artinya. Sebab, produk-produk dari negara Turki, misalnya, tidak kalah dari produk negara-negara di Eropa dengan kualitas barang yang tidak jauh berbeda. Mengenai kerja sama perdagangan ini, Kalla menyatakan, akan ada Deklarasi Istanbul pada pertemuan D-8 kali ini.D-8 diluncurkan pada 15 Juni 1997 setelah Perdana Menteri Turki Necmettin Erbakan menawarkan pembentukan kelompok ekonomi beranggotakan delapan negara berkembang dari dunia Muslim, yakni Turki, Indonesia, Banglades, Mesir, Iran, Malaysia, Nigeria, dan Pakistan.Saat ini, tulis kantor berita Turki, Anadolu, gabungan negara D-8 memiliki produk domestik bruto (PDB) 3,7 triliun dollar AS dengan populasi lebih dari 1 miliar jiwa-sekitar 15 persen penduduk dunia. Dua anggota D-8, Turki dan Indonesia, masuk kelompok 20 negara ekonomi terbesar dunia (G-20). RevitalisasiIsu dalam KTT D-8 telah dibicarakan Wapres Jusuf Kalla dan Duta Besar Turki untuk Indonesia Sander Gurbuz. Menurut Gurbuz, KTT ini kontekstual dengan keinginan Turki dan Indonesia untuk menyepakati perjanjian perdagangan bebas. Gurbuz mengakui, forum ini belakangan pasif setelah KTT D-8 di Pakistan, November 2012. Turki dan semua anggota forum D-8 lainnya ingin merevitalisasi forum tersebut. Sekretaris Wakil Presiden Mohamad Oemar menyatakan, D-8 layak diaktifkan kembali. Indonesia berkepentingan karena sedang berupaya memperluas pasar perdagangan nontradisional. Targetnya, produk Indonesia dapat menjangkau pasar lebih luas dan lebih mudah. "Ini peluang bagus," kata Oemar.Jusuf Kalla dan rombongan berangkat Rabu malam dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Mereka diperkirakan sampai di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki, Kamis pagi. (NDY)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000