Tiga Terdakwa di Babak Awal
Jaksa khusus Robert Mueller seperti memberi pesan agar siapa pun jangan coba-coba berbohong jika dimintai keterangan terkait dugaan kolusi Rusia dalam Pemilihan Presiden AS. Tiga nama terdakwa yang sudah dibuka bukan merupakan akhir. Nama-nama baru bisa saja muncul kemudian.
Dari tiga nama yang sudah resmi dijadikan terdakwa, George Papadopoulos merupakan terdakwa yang mendapat tuduhan paling ringan. Mantan pejabat kampanye Donald Trump bidang kebijakan luar negeri ini dituduh berbohong soal kontak-kontaknya dengan orang Rusia.
Papadopoulos yang sudah dimintai keterangan berkali-kali oleh tim Robert Mueller telah menyatakan diri bersalah. Pengakuan ini bisa meringankan hukumannya jika nanti dia dihadapkan ke sidang pengadilan.
Tidak begitu dengan dua terdakwa lain, Paul Manafort dan Rick Gates. Mereka sampai Senin (30/10) tidak secara sukarela mengaku bersalah. Padahal, dalam berkas yang dibuat tim penyidik khusus, dua mantan manajer dan wakil manajer kampanye Donald Trump ini melakukan 12 tindakan kriminal.
Mereka kini berstatus tahanan rumah. Selain urusan bertemu pengacara, ke dokter, atau beribadah, mereka harus tinggal di rumah. Manafort bisa dihukum 15 tahun penjara, sedangkan Gates terancam hukuman penjara 12 tahun 6 bulan.
Baru mulai
"Ini masih sangat permulaan," ujar jaksa khusus kasus-kasus keamanan nasional Bradley Moss di Washington. "Manafort adalah obyek berkilau yang mengganggu perhatian semua orang. Adapun Papadopoulos adalah orang penting dalam kisah itu," ujarnya.
Papadopoulos (29) sama sekali tak dikenal. Baru Maret 2016, namanya naik saat Trump mengangkatnya sebagai penasihat kebijakan luar negeri. Sejak itu, dia sering berkomunikasi dengan pihak-pihak di luar negeri dan merancang pertemuan dengan pejabat Rusia. Salah satu yang terungkap, dalam pertemuan itu, ia mencari-cari "keburukan" Hillary Clinton dengan pihak Rusia.
Pada Agustus 2016, "supervisor kampanye" yang tak disebut namanya mendesak Papadopoulos pergi ke Moskwa untuk bertemu dengan pejabat-pejabat Rusia. Trump, disebutkan, tak akan berangkat ke Moskwa, tetapi bakal mengutus seseorang di level bawah untuk pergi.
Kesediaan Papadopoulos mengaku bersalah mendapat kritik. Pengakuannya hanya menggambarkan dia sebagai orang yang tak cukup berpengalaman dalam mengoperasikan kampanye.
Trump bahkan mengatakan, dia "terbukti pembohong". Gedung Putih menyebut Papadopoulos merupakan relawan yang tidak dibayar dengan peran tak nyata.
Namun, mantan jaksa penuntut khusus Randall Samborn menilai pengakuan bersalah itu merupakan hal cerdik yang berhasil dilakukan Mueller. Mantan Direktur FBI ini memberi sinyal bahwa dia sudah bekerja sama dengan saksi berikut bukti-bukti paling kuat bahwa tim kampanye Trump aktif berhubungan dengan Rusia.
"Kami mempelajari, Mueller dan timnya fokus dan membuat kemajuan pada segala aspek dari penyidikan," ujar Samborn, yang kini wakil direktur sebuah firma komunikasi strategis. "Kita baru melihat potongan dari kesimpulan yang Mueller berikan," tuturnya. (AFP/REUTERS/RET)