logo Kompas.id
InternasionalWarga Thailand Abaikan...
Iklan

Warga Thailand Abaikan Larangan Junta Militer

Oleh
· 2 menit baca

BANGKOK, RABU — Pihak berwenang di Provinsi Chonburi, Thailand tenggara, Rabu (1/11), bersiaga menghadapi unjuk rasa lanjutan. Sehari sebelumnya, warga Chonburi berunjuk rasa, memprotes ketidakbecusan birokrat mengelola upacara penghormatan untuk mendiang Raja Bhumibol Adulyadej. Warga mengeluhkan panjangnya antrean untuk meletakkan karangan bunga di replika situs kremasi Raja Bhumibol Adulyadej di Provinsi Chonburi. "Saya harus mengantre selama 13 jam," kata seorang warga. Sebaliknya, para pejabat didahulukan. Selain itu, pengunjuk rasa juga merasa tidak nyaman dengan mahalnya biaya yang digelontorkan untuk menggelar upacara itu. Upacara besar Raja Bhumibol yang dikremasi di Bangkok pada 26 Oktober itu disebutkan menelan biaya hingga 90 juta dollar AS atau setara dengan Rp 1,2 triliun.Mereka pun menuntut Gubernur Provinsi Chonburi Pakarathon Tienchai mundur dari jabatannya karena dinilai tak bisa mengurus dengan baik upacara penghormatan itu. Tuntutan serupa juga diajukan kepada Gubernur Provinsi Nonthaburi di wilayah Bangkok Utara. Bagi mereka, besarnya biaya yang digunakan tidak menyiratkan sifat Raja Bhumibol yang merakyat dan sederhana. Unjuk rasa itu ditujukan warga kepada pemerintah daerah, bukan istana kerajaan. Protes warga Thailand tersebut mengabaikan larangan junta militer yang melarang warga Thailand melakukan pertemuan atau berkumpul lebih dari lima orang. Larangan itu muncul sejak kudeta pada Mei 2014. Selain itu, protes juga terkait monarki sangat jarang terjadi karena ada ketentuan lese-majeste yang sangat ketat. Tolak tuduhanMenanggapi protes warga, Gubernur Chonburi Pakarathon degan tegas menolak tuduhan bahwa stafnya tidak becus. Sementara itu, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha, Selasa, meminta warga Thailand memaafkan penyelenggara yang terlibat mengorganisasi upacara penghormatan terakhir kepada Raja Bhumibol.Pekan lalu, 300.000 warga Thailand ikut hadir dalam prosesi kremasi Raja Bhumibol di Bangkok, ibu kota Thailand. Bagi warga yang tidak dapat melakukan perjalanan ke Bangkok, pemerintah membangun 85 replika miniatur situs kremasi di seluruh Thailand. Warga dapat memberikan penghormatan dengan meletakkan bunga di replika itu. Saat itulah terjadi antrean panjang di depan situs, dan warga pun harus mengantre selama berjam-jam sehingga memicu kemarahan mereka. Selain berunjuk rasa, mereka pun melampiaskan kemarahan melalui media sosial. (AP/REUTERS/LOK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000