logo Kompas.id
InternasionalAustralia Prioritaskan...
Iklan

Australia Prioritaskan Kesepakatan dengan AS

Oleh
· 3 menit baca

SYDNEY, MINGGU — Terkait rencana penempatan kembali pengungsi dari Pulau Manus, Pemerintah Australia bersikukuh memprioritaskan implementasi perjanjian yang telah disepakati oleh Perdana Menteri Malcolm Turnbull dan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Berdasarkan perjanjian yang disepakati tahun lalu itu, AS akan menerima 1.250 pengungsi yang dikirim Australia. Sebaliknya Canberra akan menerima pengungsi dari Amerika Tengah. Sikap itu disampaikan PM Turnbull, Minggu (5/11), seusai menggelar pertemuan dengan PM Selandia Baru Jacinda Ardern di Sydney, Australia. "Kami memiliki kesepakatan dengan Amerika Serikat. Jadi, kami ingin melanjutkan itu, merampungkan prosesnya, dan setelah itu kami akan mempertimbangkan tawaran lain," kata Turnbull."Jadi, prioritasnya sekarang adalah urusan dengan AS," kata Turnbull menambahkan. Namun, sejauh ini terkait kesepakatan itu, hanya 54 pengungsi yang telah diputuskan layak diterima AS. Sebanyak 24 pengungsi di antaranya telah terbang ke negara itu. Pengganti Obama, Presiden Donald Trump, tidak begitu bergairah dengan kesepatan tersebut, bahkan ia menyebutnya sebagai kebodohan. Sebaliknya, Australia yang terus dihadapkan pada tekanan dan kritik internasional terkait kebijakan Canberra atas pengungsi tetap mempertahankan kesepakatan itu. Otoritas Australia bahkan telah menyediakan tiga tempat transit sementara untuk para penghuni rumah detensi imigrasi di Manus sejak kamp itu ditutup pada 31 Oktober lalu. Mereka ingin menggunakan tempat transit itu untuk memproses para pencari suaka dan pengungsi sebelum mereka dipindahkan ke negara ketiga, seperti Kamboja atau Amerika. Pernyataan Turnbull itu juga menegaskan kembali penolakan Australia atas tawaran Selandia Baru yang menyatakan bersedia menampung 150 pengungsi dari rumah detensi di Pulau Manus dan Nauru. Tawaran itu disampaikan Pemerintah Selandia Baru, Jumat lalu.Ketika bertemu dengan Ardern di Sydney, Turnbull mengatakan, untuk saat ini Australia tidak akan menerima tawaran itu. Sebagaimana disebutkan, Canberra lebih memilih mengimplementasikan kesepakatan yang telah mereka capai dengan Washington. Tetap terbukaMenyikapi penolakan Pemerintah Australia, Ardern tetap bersikap terbuka. "Tawaran ini tulus dan tetap tersedia," kata Ardern kepada media. Sebelumnya, pada 2013 Selandia Baru pernah memberikan tawaran serupa. Namun, tawaran itu ditolak. Pemimpin Partai Buruh Australia Bill Shorten telah meminta Turnbull untuk mempertimbangkan tawaran Selandia Baru itu. Namun, Turnbull tampaknya belum mengubah keputusannya.Terkait isu pengungsi di Manus dan Nauru, Sabtu lalu ribuan orang berunjuk rasa di Melbourne dan Sydney. Mereka menentang kebijakan Australia tentang migran. "Mereka tidak melakukan kejahatan selain melakukan apa yang setiap dari kita akan lakukan jika kita memikirkan hidup kita atau kehidupan keluarga kita tengah ada dalam bahaya," kata Adam Bandt, seorang anggota parlemen dari Partai Hijau di depan pengunjuk rasa. (AFP/Reuters/JOS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000