logo Kompas.id
InternasionalKemenangan Pinera Belum Jadi...
Iklan

Kemenangan Pinera Belum Jadi Jaminan

Oleh
· 3 menit baca

SANTIAGO, MINGGU — Mengusung program pemotongan pajak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pengusaha konservatif Sebastian Pinera memenangi putaran pertama pemilihan presiden Cile, Minggu (19/11). Pinera akan berhadapan dengan Senator Alejandro Guillier yang berasal dari kubu kiri tengah pada pilpres putaran kedua pada pertengahan bulan mendatang. Pinera (67) memperoleh dukungan suara 36,6 persen dari total 98 persen pemilih yang menggunakan hak pilih mereka. Sosok yang pernah menjadi Presiden Cile untuk periode 2010- 2014 itu unggul dari Guillier- mantan pembaca berita televisi yang berusia 64 tahun. Dalam putaran pertama itu, Guillier meraup 22,7 persen suara.Meskipun berhasil mengungguli Guillier, perolehan suara Pinera jauh di bawah prediksi semula. Sebagaimana hasil sejumlah jajak pendapat, Pinera awalnya diunggulkan bakal mendulang setidaknya 42 persen suara. Perubahan itu diprediksi akan membuat persaingan Pinera dan Guillier dalam perolehan suara pada putaran pamungkas, 17 Desember, bakal semakin ketat. Bahkan, Guillier berpeluang memenangi pertarungan itu jika mampu menggaet dukungan dari pendukung Beatriz Sanchez, kandidat dari kelompok kiri Cile. "Kita akan menghadapi putaran kedua yang sangat kompetitif," kata kepala tim kampanye Pinera, Andres Chadwick, di Santiago seusai hasil pilpres putaran pertama diumumkan. Pertarungan juga bakal sengit karena Pinera ataupun Guillier mengangkat isu yang tidak jauh berbeda. Mereka mengusulkan model perekonomian terbuka dengan menempatkan eksportir tembaga sebagai salah satu pendorong pertumbuhan Cile. Yang sedikit membedakan, Pinera menjanjikan kebijakan yang lebih ramah terhadap investor, sementara Guillier memilih menawarkan penjajakan baru atas sejumlah pendekatan yang dilakukan presiden saat ini, Michelle Bachelet, di bidang pendidikan, perpajakan, dan buruh. Selain itu, kondisi perekonomian global yang berbeda dari periode 2010-2014, di mana saat itu harga komoditas relatif tinggi, memberi tantangan bagi Pinera. Sebaliknya, kondisi itu menguntungkan bagi kampanye Guillier. Sama-sama yakinDalam kampanyenya, Guillier menyerukan jargon persatuan di antara kelompok pendukung kiri. Ia optimistis dapat melakukan pembalasan pada putaran kedua atas perolehan suara Pinera. "Ayo pastikan jumlah kita lebih banyak, kita pasti menang pada Desember nanti," kata Guillier. Namun, sebagai mantan presiden, Pinera tidak kalah optimistis. Ia menjanjikan kali ini Cile yang lebih baik, bahkan dari saat dirinya memimpin. "Hasil (putaran pertama) sangat mirip dengan apa yang terjadi tahun 2009. Dan kita semua ingat tahun itu kita memenangi pilpres," kata Pinera. Terkait persaingan itu, Beatriz Sanchez tidak menunjukkan dukungannya terhadap Guillier. Namun, ia terlihat tidak sepakat dengan program-program yang diusung Pinera. "Pinera adalah sebuah kemunduran bagi negeri ini dan negeri ini akan melenceng arahnya (jika dia menang)," katanya. Presiden Bachelet meminta warga Cile untuk menggunakan hak pilihnya sebaik mungkin pada putaran pamungkas. Bachelet sendiri sudah tak dapat mencalonkan dirinya lagi. (AFP/REUTERS/BEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000