logo Kompas.id
InternasionalMiliter Diminta Bersiap Hadapi...
Iklan

Militer Diminta Bersiap Hadapi Ancaman Israel

Oleh
· 2 menit baca

BEIRUT, SELASA — Pemimpin militer Lebanon, Jenderal Joseph Aoun, Selasa (21/11) di Beirut, memerintahkan seluruh pasukannya siap siaga menjaga kemungkinan serangan Israel. Perintah sekaligus seruan itu dikeluarkan di tengah kemungkinan bertemunya mantan Perdana Menteri Saad al-Hariri dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi sekaligus kepulangan Hariri ke Beirut. "Saya meminta kalian semua bersiaga penuh di wilayah selatan di perbatasan kita untuk menghadapi ancaman-ancaman dari musuh kita IsraeI dan upaya- upaya agresif yang ditujukan kepada Lebanon, warganya, dan militernya," kata Aoun sebagaimana dikutip akun militer Lebanon melalui media sosial Twitter.Komentar berisi perintah sekaligus seruan itu adalah sesuatu yang jarang dilansir pihak militer. Pemuatan hal itu menandakan sesuatu yang serius terkait krisis politik di Lebanon setelah mundurnya Perdana Menteri Hariri. "Situasi politik di luar kebiasaan yang akan dilewati Lebanon membutuhkan kalian semua untuk berlatih dengan kesiapsiagaan tertinggi," kata Aoun kepada seluruh anggota angkatan bersenjata Lebanon. Belum ada komentar dari otoritas Israel terkait perintah Aoun itu, terutama benar tidaknya Israel akan menyerang Lebanon. Dalam seruannya, Aoun juga mengingatkan pasukannya Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nomor 1701, yaitu untuk menjaga stabilitas wilayah perbatasan Lebanon dengan Israel. Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701 dikeluarkan tahun 2006. Resolusi itu berisi seruan gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah. Resolusi tersebut mengakhiri perang, dan sejak saat itu tidak terjadi lagi konflik besar di kedua pihak. Pasukan perdamaian Meskipun demikian, PBB tetap mempertahankan kehadiran pasukan penjaga perdamaian di wilayah perbatasan Lebanon- Israel. Dengan resolusi itu, militer Lebanon bertanggung jawab atas keamanan di wilayah itu, khususnya di zona tempat militer lain, termasuk pasukan Hezbollah, dilarang masuk. Di sisi lain, ketegangan antara Hezbollah dan Israel justru meningkat tahun ini, terutama setelah Iran yang mendukung Hezbollah terus memperbesar pengaruh mereka di Suriah. Dari Mesir, pemerintah negeri itu menyatakan, Presiden Sisi akan menemui PM Hariri di Kairo. Disebutkan, dalam perjalanan pulang dari Paris menuju Beirut, PM Hariri akan menyempatkan diri berkunjung ke Mesir. Melalui Twitter, Hariri mengatakan, ia pulang untuk ikut merayakan hari kemerdekaan Lebanon, 22 November. "Pertemuan itu diharapkan fokus pada perkembangan terbaru di kawasan dan juga Lebanon," kata kantor kepresidenan Mesir. (AFP/REUTERS/BEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000