logo Kompas.id
InternasionalPencarian San Juan Terkendala ...
Iklan

Pencarian San Juan Terkendala Cuaca

Oleh
· 3 menit baca

MAR DEL PLATA, Selasa Upaya pencarian kapal selam Argentina yang diawaki 44 kru, Selasa (21/11), terhadang cuaca buruk. Ahli meteorologi memperkirakan, gelombang laut di kawasan pencarian mencapai ketinggian sekitar 7 meter. Kapal- kapal penyelamat telah menjelajahi 80 persen kawasan yang ditetapkan menjadi area pencarian sebelum badai dan angin kencang menghadang pencarian. Sementara itu, di sepanjang pagar kawat di pangkalan Angkatan Laut Mar del Plata yang berjarak 400 kilometer di selatan Buenos Aires, ibu kota Argentina, dipenuhi tempelan kertas berisi pesan-pesan emosional dari keluarga dan kerabat 44 ARA San Juan, kapal selam Argentina yang dikabarkan hilang di Laut Atlantik Selatan. Pesan-pesan itu menyiratkan optimisme dan harapan agar kapal selam dan 44 kru yang berada di dalamnya ditemukan selamat. Kapal-kapal dan pesawat dari tujuh negara ikut mencari keberadaan kapal selam tersebut selama 24 jam penuh melalui topan badai yang terus menghantam lautan. Namun, mereka belum mendapatkan kabar apa pun terkait keberadaan kapal selam yang hilang itu.Hilang kontakARA San Juan dikabarkan hilang kontak dalam perjalanan dari Ushuaia di Argentina selatan menuju kota pesisir Mar del Plata. Kontak terakhir dengan pangkalan AL terjadi Rabu, 15 November lalu. Sebelum hilang kontak, San Juan melaporkan adanya masalah kelistrikan dan memutuskan kembali ke pangkalan di Mar del Plata. Sejak saat itu, operasi pencarian digalakkan. Selain Argentina, sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Chile, dan Brasil, turut ambil bagian. Angkatan Laut AS mengirim pesawat intai P-8 Poseidon untuk memindai kawasan yang diduga dilintasi San Juan. Beberapa hari lalu, sempat terdeteksi sinyal yang diduga berasal dari kapal selam yang hilang itu. Namun, telah dipastikan sinyal itu tidak berasal dari ARA San Juan. Juru bicara Angkatan Laut Argentina, Enrique Balbi, mengatakan, "suara-suara" itu adalah suara alam atau biologis. Balbi mengatakan bahwa suara-suara tersebut tidak berasal dari alat yang terbentur lambung kapal selam seperti yang dilaporkan oleh beberapa media sebelumnya. "Laki-laki dan perempuan angkatan laut yang berani: Hati kami akan berhenti berdegup sampai kalian tiba kembali di rumah", demikian tulisan salah satu spanduk yang dipampang di pagar kawat itu. Dukungan moral Media massa tidak diizinkan memasuki pangkalan angkatan laut. Presiden Argentina Mauricio Macri juga telah bertemu keluarga kru kapal selam untuk memberikan semangat. "Sejauh ini tidak ada reaksi krisis yang berlebihan, hanya menangis. Mereka tetap stabil di tengah ketidakjelasan ini, tetapi kekhawatiran mulai muncul," kata terapis Enrique Stein. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, upaya pencarian terhambat cuaca buruk, termasuk badai yang kuat yang mengakibatkan gelombang laut setinggi 7 meter. Pencarian udara dan laut oleh tim multinasional kini terfokus pada bidang laut dengan diameter 300 kilometer dari titik kontak terakhir. (AP/AFP/LOK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000