Manufaktur Dongkrak Ekonomi Singapura Hingga Lampaui Perkiraan
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·2 menit baca
SINGAPURA, KAMIS -- Sektor manufaktur mendongkrak perekonomian Singapura pada triwulan ketiga tahun ini. Ekonomi negeri itu tumbuh sekitar 5,3 persen atau melonjak dari triwulan sebelumnya di kisaran 2,9 persen. Pemerintah Singapura pun percaya diri menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonominya dari 2,5-3,0 persen menjadi 3,0-3,5 persen sepanjang tahun ini.
Pertumbuhan pada triwulan III-2017 (Juli-September) ini merupakan pertumbuhan tertinggi dalam empat tahun terakhir bagi Singapura. Tingkat pertumbuhan ini sekaligus melebihi proyeksi-proyeksi sejumlah lembaga, salah satunya adalah Bloomberg yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Singapura di angka 5,0 persen.
Merujuk data yang dirilis Pemerintah Singapura, pertumbuhan ekonomi negeri itu terdongkrak oleh kenaikan sektor manufaktur. Jika pada triwulan sebelumnya sektor itu hanya tumbuh 8,4 persen, pada periode Juli-September tahun ini sektor manufaktur melesat hingga 18,4 persen.
Sektor manufaktur adalah pilar kunci perekonomian Singapura yang bergantung pada perdagangan. Membaiknya perdagangan global juga sebelumnya tampak berimbas positif bagi perekonomian negara-negara lain di Asia, seperti Malaysia, Filipina, Thailand, Korea Selatan dan Taiwan.
Kondisi terbaru itu membuat Pemerintah Singapura yakin pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini akan lebih baik dari proyeksi sebelumnya. "Ini seiring dengan naiknya permintaan, perekonomian Singapura tumbuh lebih baik pada triwulan ketiga tahun ini," demikian Kementerian Perdagangan Singapura dalam rilis tertulis, Kamis (23/11).
Optimisme meningkat
Ekonom regional CIMB Private Banking, Song Seng Wun, menyatakan, dari sisi permintaan, baik dari dalam maupun luar, Asia memang tumbuh. Negara di luar Asia yang mengalami pertumbuhan permintaan itu terutama Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di Eropa. Menurut dia, sesumbar Presiden AS Donald Trump untuk bersikap proteksionis tidak mempengaruhi perdagangan di Asia, paling tidak sampai sejauh ini.
"Presiden Trump mungkin berbicara tentang hal itu, namun sejauh ini kekhawatiran yang ada tidak terbukti," kata Song. "Memang kekhawatiran itu masih ada, namun sejumlah negara mengambil pendekatan-pendekatan pragmatis dalam perdagangan."
Kementerian Perdagangan Singapura optimistis, sejumlah negara tujuan ekspor bakal terus membaik seiring dengan pemulihan permintaan, khususnya di sektor elektronik. Selain AS dan Eropa, hal itu juga terlihat terjadi di China dan Asia Tenggara. Hal ini menambah optimisme pelaku ekonomi negeri itu.
(AFP)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.