Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS Michael Flynn, Jumat (1/12), berjalan keluar dari Gedung Pengadilan Negeri AS setelah mengaku bersalah telah berbohong kepada FBI tentang kontaknya dengan Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, di Washington.
Fakta baru yang belum pernah diketahui sebelumnya itu diungkap Presiden Trump melalui akun Twitter-nya. ”Saya memecat Jenderal Flynn karena dia bohong kepada wakil presiden dan FBI. Dia sudah mengaku bersalah untuk itu. Memalukan karena tindakan-tindakannya yang dilakukan pada masa transisi itu sah. Tidak ada sesuatu yang harus disembunyikan,” tulis Trump, Sabtu (2/12).
Flynn sebelumnya mengaku bersalah terkait kolusi dengan Rusia. Mantan penasihat keamanan nasional ini setuju bekerja sama dengan penyidik yang sedang menangani kasus persekongkolan antara orang-orang Trump dan Rusia pada masa kampanye.
Flynn merupakan salah satu orang kunci yang diduga pernah berhubungan dengan pejabat-pejabat Rusia. Trump mengangkat mantan direktur Badan Intelijen Pertahanan ini sebagai Penasihat Keamanan Nasional, tetapi memecatnya setelah 24 hari dia menjabat. Alasan yang digunakan Trump ketika itu adalah Flynn berbohong kepada wakil presiden bahwa dia tidak pernah bertemu Sergei Kislyak yang kemudian menjadi Duta Besar Rusia untuk AS.
Menekan FBI
Di sisi lain, pernyataan Trump itu justru semakin menguatkan dugaan bahwa dirinya memang pernah menekan mantan Direktur Biro Investigasi Federal AS (FBI) untuk menghentikan penyelidikan kolusi dengan Rusia. Trump berarti mengetahui bahwa Michael Flynn berbohong kepada FBI.
”Jika ini benar, mengapa presiden menunggu begitu lama untuk memecat Flynn. Mengapa Anda gagal bertindak sampai kebohongannya terpublikasi? Mengapa Anda menekan Direktur FBI James Comey untuk menghentikan penyidikan?” tanya Adam Schiff, anggota parlemen dari Partai Demokrat, melalui Twitter.
Sebagaimana diketahui, Trump pada Mei lalu tiba-tiba memecat Direktur FBI James Comey. Kabar yang beredar menyebutkan, Comey tidak juga menghentikan penyelidikan skandal kolusi Rusia. Tindakan pemecatan ini justru menjadi bumerang bagi Trump. Departeman Kehakiman langsung menunjuk Robert Mueller sebagai ketua penyidik khusus untuk menyidik dugaan kolusi Trump dengan Rusia. Presiden Barack Obama saat masih memimpin Gedung Putih terang-terangan menuduh Rusia melakukan intervensi dalam pemilihan presiden AS.
Sekarang Flynn sudah mengaku bersalah kepada penyidik khusus. Rincian-rincian tentang kontak yang dilakukan Flynn dengan pejabat Rusia berpontensi membuka banyak hal yang selama ini belum terungkap.
Salah satunya adalah mengenai keterlibatan Jared Kushner, menantu Trump, yang diduga aktif menghubungi dan bertemu dengan pejabat Rusia. Paling tidak hal ini dilakukan pada masa transisi ketika Donald Trump belum resmi dilantik menjadi presiden.
”Kicauan itu aneh dan membantu Mueller serta merugikan presiden,” kata mantan penyidik federal Renato Mariotti yang kini mempunyai firma hukum di Chicago. ”Satu lagi bukti yang membantu memperlihatkan bahwa presiden mempunyai tujuan saat memecat Comey,” ujarnya.
Comey, yang disebut-sebut, dalam Instagram-nya menulis ada tiga hal yang tidak bisa disembunyikan: matahari, bulan, dan kebenaran. Dalam hal ini, mantan Direktur FBI itu mengutip ajaran Buddha.
Harian Washington Post mengabarkan bahwa kicauan Trump ditulis oleh pengacara pribadinya, John Dowd, sebagai jawaban pernyataan bersalah Flynn.
Wakil Presiden Mike Pence yang mengetuai tim transisi tidak memberikan komentar terhadap pengakuan bersalah Flynn. Penasihat Keamanan Nasional HR McMaster berpendapat dakwaan terhadap Flynn melukai keamanan nasional.
Mengungkit Hillary
Trump, Sabtu malam, kembali mengirimkan kicauan. Dia mempertanyakan mengapa mantan penasihat keamanan nasionalnya didakwa, sedangkan mantan pesaingnya, Hillary Clinton, tidak disentuh.
Dia mengkritik sistem yang curang dan berstandar ganda. ”Banyak orang di negara ini bertanya, apa yang akan dilakukan Kementerian Kehakiman dengan fakta sesungguhnya dari si penjahat Hillary. Setelah menerima panggilan dari Kongres AS, dia menghapus dan ’mencuci dengan larutan asam’ 33.000 surat elektronik. Tak ada keadilan!” tulis Trump yang terus mengkritik mantan pesaingnya di pilpres.
Untuk kasus surat elektronik, Hillary secara sukarela memberi keterangan di kantor pusat FBI, Juli 2016. Saat itu tanya jawab berlangsung lebih dari tiga jam.
