Mantan Presiden AS Bill Clinton pernah begitu marah sampai hampir meninju seorang kolumnis karena menulis Hillary "dilahirkan sebagai pembohong". Ronald Reagan ketika menjadi presiden pada 1981 membela istrinya, Barbara, yang dikritik memborong peralatan jamuan makan China untuk Gedung Putih.
Kisah kemarahan presiden karena istrinya dikritik atau dipermalukan memang bukan hal baru. Mantan Presiden George HW Bush juga mengungkapkan kemarahannya kepada mahasiswa yang mengatakan Barbara, istrinya, keluar dari sekolah gara-gara ingin menikah.
Cara presiden menangkis atau membela istri dilakukan dengan bermacam cara. Reagan sampai harus menjelaskannya dalam pertemuan dengan pers.
Pada era Presiden Donald Trump, kejadian ini terulang. Sebuah sumber mengatakan, Trump baru-baru ini marah kepada majalah Vanity Fair karena memberitakan istrinya tidak mau menjadi ibu negara dan tidak pernah berpikir bahwa hal ini bakal terjadi. Yang membuat Trump tambah kesal, menurut sumber itu, dia juga dikabarkan tak pernah berpikiran akan terpilih menjadi presiden.
Bela Melania
"Melania, ibu negara kami yang hebat dan pekerja keras. Dia sangat menyukai apa yang dikerjakannya, selalu berpikir kalau mencalonkan, kamu akan menang," ungkap Trump lewat Twitter, Selasa lalu, menepis apa yang ditulis Vanity Fair. "Dia mengatakan kepada semua orang, \'tidak ada keraguan, dia akan menang\'. Saya juga merasa akan menang,"sambungnya.
Melania, ibu negara kami yang hebat dan pekerja keras. Dia sangat menyukai apa yang dikerjakannya, selalu berpikir kalau mencalonkan, kamu akan menang.
Bukan kali pertama ini Trump membela Melania selama menjadi presiden. Sebelumnya, pada Oktober, Trump membantah keras kritik tajam soal sepatu yang dikenakan Melania saat meninjau kerusakan akibat topan di Texas. Ketika itu, Melania yang mantan model mengenakan sepatu stilettos atau sepatu berhak runcing dan tinggi saat berangkat dari Gedung Putih.
Trump menyatakan, kritik kepada Melania berlebihan. Istrinya memang ingin selalu terlihat keren justru untuk menghormati Gedung Putih. Di dalam pesawat, menurut Trump dalam wawancara dengan televisi, istrinya berganti sepatu.
Katherine Jellison, pengajar sejarah di Ohio University yang mendalami soal ibu negara mengatakan, para ibu negara, kecuali Melania, umumnya mempunyai pengalaman politik. Maka, kritik dan kecaman merupakan hal baru bagi Melania.
Perbedaan lain, menurut Jellison lagi, Melania menikah dengan pria yang cepat merespons terhadap kritik apa pun. "Termasuk hal-hal yang menyangkut istrinya," ujarnya.
Namun, hal itu tak berarti Melania selalu tenang-tenang saja. Ketika mantan istri pertama Trump, Ivana, mengklaim sebagai ibu negara, Melania meradang.
Ivana dalam wawancara terkait peluncuran bukunya, beberapa waktu lalu, mengaku berkomunikasi dengan Trump setiap dua pekan dan mempunyai akses langsung ke Gedung Putih.
Lewat pengacaranya, Melania mengatakan, Ivana hanya mau mencari perhatian. (AP/RET)