Ibu Negara Afghanistan Kagumi Peran Perempuan di Indonesia
Oleh
·2 menit baca
Kekaguman atas kemajuan perempuan Indonesia tersebut disampaikan Ghani kepada Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kehormatannya di Istana Bogor, Selasa (5/12) sore. Dalam pertemuan yang berlangsung mulai pukul 17.00 itu, Ghani dan Presiden Jokowi berdiskusi terkait peran perempuan Indonesia, pemberdayaan perempuan, serta kemampuan perempuan mendorong perdamaian.
”Beliau juga mengatakan ingin kembali lagi ke Indonesia untuk memperdalam hal-hal yang lebih teknis sampai di level desa,” kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi yang mendampingi Presiden saat menemui Ghani selama 45 menit.
Sambut baik
Presiden menyambut baik kehadiran Ghani serta menceritakan betapa beragamnya Indonesia. Namun, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa menjaga Indonesia tetap satu.
”Presiden mengundang Ibu Negara Afghanistan untuk datang lagi jika masih ada hal-hal yang ingin dipelajari. Sebab, kunjungan Ibu Negara Afghanistan kali ini hanya berlangsung selama dua hari,” ujar Retno.
Ghani, istri Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, memulai kunjungan pada Senin lalu dengan hadir dalam simposium ”Peran Ibu dan Ulama Perempuan sebagai Pencipta dan Penggerak Perdamaian dalam Keluarga dan Masyarakat” di Jakarta.
Selain itu, dia menemui banyak aktivis perempuan Indonesia. Kalangan yang ditemuinya sangat beragam, mulai dari kelompok perempuan di parlemen, kelompok lembaga swadaya masyarakat, hingga para pemimpin berbagai agama di Indonesia.
Ghani sangat tertarik dengan pemberdayaan perempuan Indonesia secara ekonomi serta kehidupan pesantren di Indonesia. Oleh karena itu, dia berharap bisa mengunjungi pesantren-pesantren pada kedatangannya yang akan datang untuk melihat banyak hal secara lebih detail.
Kunjungan Ibu Negara Afghanistan ini menyusul kunjungan kenegaraan Presiden Ashraf Ghani ke Indonesia pada April lalu. Dua pekan lalu, Majelis Tinggi Perdamaian Afghanistan juga datang ke Jakarta.
Mendorong perdamaian
Dalam kunjungan-kunjungan tersebut, Afghanistan mempelajari cara Indonesia menjaga persatuan dan perdamaian di wilayah yang dihuni ratusan suku bangsa dan beragam agama. Kerja sama dengan organisasi massa Islam dan Majelis Ulama Indonesia juga dijalin.
”Atas permintaan Afghanistan, Indonesia berkomitmen tinggi untuk mendorong perdamaian. Hal ini, antara lain, dilakukan dengan berbagi pengalaman bagaimana Indonesia menangani konflik,” kata Retno.
Saat ini, Indonesia sudah memiliki Indonesian Islamic Center di Kabul, ibu kota Afghanistan. Selain itu, Indonesia juga mulai membangun klinik kesehatan di negara tersebut. (INA/SON)