RIYADH, SENIN — Pemerintah Arab Saudi mencabut larangan pengoperasian bioskop di negara itu yang sudah berlangsung lebih dari 35 tahun. Perizinan pendirian bioskop pertama sudah dimulai dengan target beroperasi Maret 2018. Sampai 2030, ditargetkan 300 bioskop akan beroperasi di Arab Saudi.
Keputusan tersebut diumumkan Menteri Kebudayaan dan Informasi Arab Saudi Awwad bin Saleh Alawwad di Riyadh, Senin (11/12). Langkah ini terobosan terbaru di Arab Saudi yang dipelopori Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.
Sebelumnya, Arab Saudi telah mengizinkan beberapa konser digelar di Riyadh dan Jeddah. September lalu, negara itu mengumumkan izin bagi perempuan Arab Saudi untuk menyetir kendaraan mulai 23 Juni 2018.
”Pembukaan bioskop akan menjadi pemacu pertumbuhan dan keragaman ekonomi. Dengan membangun sektor kebudayaan lebih luas, kita akan menciptakan lapangan kerja baru dan peluang pelatihan,” ujar Awwad.
Pembukaan bioskop akan menjadi pemacu pertumbuhan dan keragaman ekonomi. Dengan membangun sektor kebudayaan lebih luas, kita akan menciptakan lapangan kerja baru dan peluang pelatihan.
Riyadh menargetkan, pada tahun 2030 sebanyak 300 bioskop beroperasi di seluruh Arab Saudi. Negara itu juga membidik pendapatan 24 miliar dollar AS dan 30.000 lapangan kerja baru dari bisnis film. Langkah itu bagian dari Visi 2030 Arab Saudi untuk lepas dari ketergantungan pendapatan negara dari minyak.
Arab Saudi melarang bioskop sejak awal 1980-an. Belakangan, mereka membuka keran lebih lebar untuk hal-hal yang selama ini dilarang, seperti bioskop. ”Hal ini akan menandai pembangunan ekonomi berbasis kebudayaan di kerajaan,” ujar Awwad.
Keputusan itu disambut gembira warga Arab Saudi, yang diungkapkan melalui Twitter. Selama ini, mereka hanya bisa menonton film secara daring, melalui televisi satelit, atau pergi ke Bahrain dan Uni Emirat Arab.
Gelombang reformasi Arab Saudi di bawah Pangeran Mohammed semakin deras. Sebelum mengumumkan izin beroperasinya bioskop, Arab Saudi sudah mengizinkan beberapa konser. November lalu, di Jeddah, ada pertunjukan resital piano oleh pianis Lebanon, Michel Fadel.
Rabu pekan lalu, penyanyi Lebanon, Hiba Tawaji, tampil di Riyadh khusus untuk perempuan. Kamis lusa, di Jeddah akan digelar konser musik pop modern yang menghadirkan penyanyi Amerika Serikat, Nelly, dan biduan Aljazair, Cheb Khaled. Konser ini khusus bagi laki-laki.
Meski masih ada pemisahan untuk laki-laki dan perempuan, izin bioskop dan konser dianggap terobosan di Arab Saudi. Selama puluhan tahun, ulama di negara itu mengharamkan bioskop dan musik serta menentang izin perempuan menyetir kendaraan.