BIRMINGHAM, SELASA — Calon dari Partai Demokrat, Doug Jones, memenangi kursi Senat Amerika Serikat dalam persaingan yang sangat ketat di Negara Bagian Alabama. Kemenangan itu sangat berarti bagi Demokrat yang selama seperempat abad tidak berhasil merebut kursi di negara bagian itu.
Sampai penghitungan suara 99 persen, Jones unggul 1,5 persen atas Roy Moore dari Republik. Namun, Moore belum mau mengaku kalah.
”Penghitungan belum selesai. Masih perlu waktu lama,” kata Moore di depan pendukungnya, Selasa (12/12) atau Rabu WIB di Montgomery, Alabama.
Manajer kampanyenya, Bill Armistead, menambahkan, diperlukan penghitungan kembali. ”Kita belum memiliki keputusan akhir tentang hasilnya,” ujar Armistead.
Tidak demikian halnya dengan Presiden Donald Trump yang sudah memberi selamat kepada Doug Jones. ”Kemenangan adalah kemenangan,” tulis Trump dalam akun Twitter-nya. Meski demikian, dia yakin Republik akan memenangi pemilihan Senat di tempat lain.
Kemenangan adalah kemenangan.
Kemenangan Jones mempersempit keunggulan Republik di Senat menjadi 51 kursi berbanding 49 kursi. Jones termasuk orang yang meyakini terjadinya perubahan iklim dan membela hak aborsi.
Perhatian nasional
Pemilihan di Alabama menjadi pertarungan keras dan mendapat perhatian nasional. Trump memberikan dukungan kepada Moore. Mantan penasihat presiden, Steve Bannon, dua kali ikut berkampanye untuk Moore.
Faktor dukungan Trump ternyata tidak signifikan. Dari hasil exit poll, 29 persen pemilih menyatakan mereka memilih Moore karena didukung Trump, tetapi 20 persen lainnya menyatakan tidak memilih Moore justru karena menentang Trump.
Tokoh Republik terbelah. Pada salah satu kubu ada Ketua Senat Mitch McConnell dan mantan senator Richard Shelby yang menyatakan tak memilih Moore. Mereka tak mendukung Moore setelah muncul tuduhan bahwa Moore telah melakukan perbuatan tak senonoh.
John Laine (65), pensiunan editor buku di Birmingham, berpendapat, banyak orang Republik menyeberang dan mendukung calon Demokrat, sebagaimana yang dilakukan dalam pemilihan di Alabama.
Demokrat habis-habisan
Sebaliknya, Demokrat habis-habisan membantu Jones. Para donor menyediakan dana besar buat kampanye Jones di televisi.
Mantan Presiden Barack Obama meminta warga Alabama untuk tidak menjadi penonton pemilihan. Iklan-iklan dibuat untuk memobilisasi warga keturunan Afrika agar memberikan suara. Mantan Wapres Joe Biden bahkan turun ke lapangan berkampanye untuk Doug Jones yang selama ini belum pernah mencalonkan diri.
Moore (70) dalam masa kampanye mendapat serangan hebat soal dugaan kejahatan seksual saat dia masih berusia sekitar 30 tahun. Meski begitu, hasil exit poll memperlihatkan, 51 persen pemilih menganggap isu penyerangan seksual bukan masalah penting, sedangkan 41 persen menyatakan sebaliknya.
Sejumlah pengamat mengatakan, hasil pemilihan di Alabama tidak bisa menjadi patokan bagi pemilihan di negara-negara bagian lain yang akan berlangsung sepanjang tahun depan. Namun, banyak warga yang mengikuti dengan saksama apa yang terjadi di Alabama.
David Lockwood (37) dari Nashville, Tennesee, misalnya, terus mencermati penghitungan suara. ”Saya yakin pertarungan ini mempunyai pengaruh nasional dan ini total 100 persen mengenai Trump. Saya merasa kemenangan ini adalah kemenangan Demokrat secara nasional,” ungkapnya.
(AFP/AP/REUTERS/RET)