BEIJING, SENIN — Angkatan Udara China melakukan latihan militer jarak jauh dengan terbang melewati wilayah udara Laut Jepang, Senin (18/12), dan langsung dicegat pesawat tempur Korea Selatan. Pesawat China juga terbang di sekitar wilayah Taiwan.
Juru bicara Angkatan Udara China, Shen Jinke, membenarkan adanya latihan itu. Menurut dia, dalam latihan, China mengerahkan pesawat pengintai, pesawat pengebom, dan pesawat tempur.
Armada pesawat China terbang melalui Selat Tsushima untuk menguji kemampuan bertempur di laut. Dalam pernyataan tertulis, Shen menjelaskan, ini pertama kali armada pesawat China terbang melalui selat yang berada di antara Korsel dan Jepang serta mengarah ke perairan internasional Laut Jepang.
”Laut Jepang itu bukan milik Jepang. Latihan ini juga sesuai dengan hukum dan masuk akal. Ini latihan rutin,” kata Shen.
Pihak Kepala Staf Gabungan Korsel menyebutkan, ada lima pesawat perang China yang masuk zona identifikasi pertahanan udara Korsel. ”Pesawat tempur kami mengambil langkah taktis normal dengan mengidentifikasi model pesawat China dan mengerahkan pemantauan udara sampai mereka pergi,” ungkap militer Korsel.
Taiwan
Pada kesempatan yang sama, Senin pagi, militer Taiwan menyebutkan, armada pesawat China mengadakan latihan melewati Kanal Bashi yang memisahkan Taiwan dengan Filipina. Setelah itu, mereka terbang kembali ke pangkalan, dengan melewati Selat Miyako, menuju utara Taiwan dan dekat dengan wilayah Jepang selatan.
Militer Taiwan memantau pesawat Jepang telah mengirim pesawat F-15 untuk mencegat pesawat China. Pihak China menyinggung upaya pesawat tempur negara tetangga itu dengan menyatakan bahwa pesawat China merespons gangguan pihak asing, tetapi tetap berhasil merampungkan latihan militer.
Latihan terbang di dekat Taiwan telah dilakukan China beberapa bulan terakhir. Pekan lalu, armada pesawat China mengadakan latihan terbang dengan berpatroli keliling pulau dekat Taiwan. Hal itu terjadi setelah ada diplomat senior China yang mengancam akan menyerang Taiwan jika ada kapal perang AS yang berlabuh di Taiwan.
Pemerintah China selama ini mencurigai Presiden Taiwan Tsai Ing-wen hendak menyatakan kemerdekaan Taiwan secara formal. Namun, Tsai mengatakan hanya ingin menjaga perdamaian dengan China. Hal itu diwujudkan dengan tetap mempertahankan keamanan dan kedaulatan Taiwan. (REUTERS/AP/LUK)