Undang-undang baru menyebutkan, antara lain, pajak pendapatan perusahaan turun menjadi 21 persen dari sebelumnya 35 persen.
Voting di Senat berlangsung hingga dini hari dengan hasil 51 suara setuju berbanding 48 suara menolak. Pemimpin Senat dari Demokrat, Chuck Schumer, sampai detik-detik terakhir jelang pemungutan suara terus berupaya menggagalkan rancangan undang-undang (RUU). Ia khawatir regulasi pajak yang baru akan memperlebar jurang antara kelompok kaya dan miskin.
Senator Demokrat, Chris Van Hollen, juga mengatakan, RUU itu akan merugikan jutaan rakyat kelas menengah. ”RUU memberi jalan permanen bagi bank-bank besar dan korporasi serta meminta anak-anak kita dari kelas pekerja dan warga senior ataupun generasi mendatang untuk membayarnya,” ujarnya.
Kubu Republik menyetujui RUU karena dinilai akan membantu para pebisnis dan individu dalam meningkatkan ekonomi. ”Kita sudah melalui dua kuartal berturut-turut dengan pertumbuhan 3 persen. Optimisme tinggi. Ditambah dengan reformasi pajak ini, Amerika siap untuk mulai melakukan seperti yang seharusnya sudah dilakukan selama beberapa tahun terakhir,” ujar pemimpin Senat dari Republik, Mitch McConnell, setelah memberikan suaranya.
Presiden Donald Trump sebelumnya menyatakan ingin menyelesaikan RUU pajak ini sebelum Natal.
Sinyal akan diloloskannya RUU di Senat pada hari Rabu sudah terbaca sejak Selasa sore lalu. Saat itu, DPR meloloskan RUU dengan 227 suara setuju dan 203 suara menolak.
Karena ada perubahan teknis dalam RUU di Senat, naskah regulasi itu akan dikirim kembali ke DPR untuk mendapat persetujuan. Diperkirakan DPR akan kembali memberi kata setuju.
Selain memotong pajak pendapatan perusahaan hingga 14 persen, para pemilik perusahaan bakal mendapat tambahan pengurangan pajak hingga 20 persen. Total pemotongan pajak akan mencapai senilai 1,5 triliun dollar AS-2 triliun dollar AS dalam 10 tahun. Pengurangan juga berlaku untuk perorangan dan keluarga hingga tahun 2026.
Untungkan warga terkaya
Trump sebelumnya berjanji, pengurangan pajak akan fokus pada kelas menengah dan tidak akan mengurangi pajak kaum kaya. Namun, lembaga Pusat Kebijakan Pajak di Washington memperkirakan, rata-rata pengurangan pajak bagi kelas menengah adalah 900 dollar AS, sedangkan rata-rata pengurangan pajak bagi 1 persen orang terkaya justru mencapai 51.000 dollar AS.
Bagi kubu Republik, perubahan besar-besaran regulasi pajak itu adalah kesempatan sekali dalam satu generasi. Lewat perubahan penting ini, menurut mereka, dilakukan perbaikan atas undang-undang pajak yang selama ini menghambat investasi bisnis, menghilangkan keuntungan triliunan dollar AS yang diperoleh perusahaan di luar negeri, serta memperlambat ekonomi negara.
Sebaliknya, Demokrat melihat, undang-undang tersebut membuat kaum kaya semakin kaya dan menambah utang pemerintah sedikitnya 1 triliun dollar AS dalam 10 tahun mendatang. Upaya pemotongan pajak sebelum ini, menurut mereka, berpengaruh kecil dalam upaya mendorong perekonomian. (AFP/AP/REUTERS/RET)