Feri Angkut 251 Penumpang Tenggelam, 4 Orang Tewas
Oleh
·2 menit baca
MANILA, KAMIS — Empat orang tewas dan tujuh lainnya dinyatakan hilang saat feri Filipina berpenumpang 251 orang tenggelam di lepas pantai Provinsi Quezon, Kamis (21/12). Peristiwa itu terjadi di tengah cuaca buruk yang terjadi di perairan sekitar Filipina dalam beberapa hari terakhir.
Kecelakaan yang melibatkan angkutan laut di perairan Filipina, khususnya angkutan penumpang antarpulau, sering terjadi. Dalam beberapa kasus, jumlah penumpang yang berlebih menjadi penyebab kecelakaan.
Namun, dalam kasus yang terjadi kemarin, otoritas perhubungan Filipina menyatakan, penyebabnya bukan kelebihan muatan. Kapal naas ini berkapasitas maksimal 286 orang. Otoritas setempat masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan.
Kecelakaan tersebut terjadi di sekitar 8 mil (sekitar 15 kilometer) lepas pantai kota Real, Provinsi Quezon, Pulau Luzon. Feri yang tenggelam itu mengangkut pemudik Natal dan hendak menuju Pulau Polillo.
Sebanyak 240 orang diselamatkan beberapa saat setelah kecelakaan berlangsung. Nelayan dan tim penyelamat bahu-membahu menyelamatkan para penumpang. Hal itu berlangsung hingga sekitar satu jam setelah otoritas pelabuhan paling dekat menerima laporan adanya kapal kandas dan akan tenggelam.
”Proses pencarian dan penyelamatan korban yang hilang bakal terus dilakukan hingga jumlahnya seusai dengan daftar seluruh kru dan penumpang di kapal dalam perjalanan itu,” kata juru bicara penjaga pantai Filipina, Kapten Armand Balilo.
Cuaca memburuk
Balilo mengungkapkan, hampir semua penumpang dan kru kapal diangkut ke Pelabuhan Dinahican di Quezon untuk mendapatkan perawatan kesehatan. Dua perempuan dan dua laki-laki tidak berhasil diselamatkan. Mereka dinyatakan meninggal karena tenggelam.
Sejumlah penumpang selamat mengatakan tidak mengira kapal tenggelam dalam waktu yang cepat. Menurut mereka, perjalanan dengan kapal itu semula berjalan baik.
Namun, cuaca kemudian memburuk setelah tiga jam kapal berjalan. Angin besar dan ombak tinggi sebagai pengaruh dari badai tropis menyebabkan kapal oleng.
Tidak beberapa lama kemudian, kapal itu kemasukan air dan tenggelam. Otoritas setempat kewalahan dalam menyelamatkan para penumpang akibat hujan yang lebat.