Rouhani Tegaskan Pemblokiran Medsos Hanya Sementara
Oleh
·2 menit baca
TEHERAN, SENIN - Presiden Iran Hassan Rouhani, Senin (8/1), menyatakan bahwa pemblokiran akses media sosial hanya bersifat sementara. Pernyataan ini berbeda dengan sikap sebagian tokoh konservatif yang menghendaki pemblokiran diterapkan selamanya.
Selain menyampaikan sikapnya mendukung pembukaan kembali akses terhadap medsos, Rouhani, yang dikenal berhaluan moderat, menilai siapa pun di Iran bisa dikritik. Tak ada orang yang tidak bersalah.
Pernyataan tersebut disampaikan Rouhani saat demonstrasi mengecam pemerintah telah mereda. Dimulai pada 28 Desember 2017 hingga beberapa hari lalu, unjuk rasa melanda di sejumlah kota. Di tengah situasi itu, pemerintah memutuskan untuk memblokir akses Telegram dan Instagram karena dinilai telah dimanfaatkan bagi aksi kekerasan dalam unjuk rasa.
Pemimpin tertinggi
Para pengunjuk rasa kebanyakan menyuarakan protes kepada pemerintah akibat kondisi ekonomi yang sulit dan dugaan korupsi para pejabat. Dalam sejumlah aksi, pengunjuk rasa juga mengecam Pemimpin Tertinggi Iran.
Demonstrasi tandingan kemudian terjadi. Kontras dengan pengunjuk rasa sebelumnya, peserta demonstrasi tandingan menyuarakan dukungan terhadap pemerintah.
”Akses masyarakat terhadap media sosial jangan diputus secara permanen. Kita tidak bisa bersikap tak peduli terhadap bisnis dan kehidupan masyarakat,” tutur Rouhani yang kembali terpilih sebagai presiden pada 2017.
Akses masyarakat terhadap media sosial jangan diputus secara permanen. Kita tidak bisa bersikap tak peduli terhadap bisnis dan kehidupan masyarakat.
Ada banyak warga Iran yang menggunakan Telegram sebagai sumber untuk mendapatkan berita. Hampir sepertiga dari 80 juta penduduk menggunakan Telegram setiap hari.
Selain itu, menurut kantor berita ISNA yang mengutip pusat media digital kementerian kebudayaan, ada sekitar 90.000 bisnis daring (online) yang terganggu akibat pemblokiran. Pada Minggu, sejumlah anggota parlemen Iran menyuarakan keprihatinan atas pemblokiran akses terhadap medsos.
Sikap Rouhani yang mendukung medsos selaras dengan pandangannya bahwa setiap orang di Iran dapat dikritik. ”Tidak ada orang yang tak bersalah dan rakyat dipersilakan untuk mengkritik siapa saja,” paparnya.
Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar lewat Twitter menyampaikan, Rouhani menginginkan mahasiswa yang ditahan dalam unjuk rasa dibebaskan.