ISTANBUL, SABTU — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Sabtu (20/1), mengumumkan, serangan militer Turki ke wilayah Afrin, Suriah, yang dikuasai milisi Kurdi, telah dimulai. Ankara menjuluki serangan itu dengan sebutan operasi ”Ranting Zaitun”.
Militer Turki menyatakan menggempur tempat-tempat perlindungan dan persembunyian anggota militan dari tiga kelompok, yakni Partai Pekerja Kurdistan (PKK), Partai Uni Demokratik (PYD), dan Unit Perlindungan Rakyat (YPG), setelah para milisi Kurdi itu menembaki posisi tentara Turki.
”Kami akan menghancurkan koridor teror secara perlahan-lahan seperti yang kami lakukan dalam operasi di Jarabulus dan El-Bab mulai dari sisi barat,” kata Erdogan. ”Secara de facto, operasi menggempur Afrin telah dimulai di lapangan. (Gempuran ke) Manbij akan menyusul,” lanjutnya.
Operasi militer ke Jarabulus, kota di Provinsi Aleppo, Suriah utara, dilancarkan pasukan Turki dalam misi bertajuk ”Perisai Eufrat”, pertengahan tahun 2016. Kota itu jatuh ke tangan pasukan Turki, Agustus 2016. Operasi mereka berlanjut ke kota Al-Bab, yang saat itu juga digempur Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dengan tulang punggung milisi YPG Kurdi dan pasukan atau milisi pro-Pemerintah Suriah pada Februari 2017.
Kala itu, sasaran operasi militer ke dua kota tersebut adalah para anggota milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). Kini, setelah milisi NIIS di Suriah dilemahkan, target operasi militer Turki ke Afrin adalah milisi Kurdi dukungan Amerika Serikat.
Front baru
Erdogan berkali-kali menegaskan bakal menghancurkan milisi Kurdi Suriah di Afrin, yang dia nilai sebagai ancaman bagi keamanan Turki. Operasi militer ke wilayah milisi Kurdi membuka front pertempuran baru dalam perang saudara di Suriah, yang akan memasuki tahun ketujuh.
Departemen Luar Negeri AS menyerukan agar Turki kembali fokus memerangi milisi NIIS. Washington menyebut aktivitas Turki di Afrin sebagai tindakan yang mendestabilisasi.
Dalam operasi militer, Sabtu kemarin, Turki telah mengerahkan jet-jet tempur untuk menggempur sejumlah posisi YPG di Afrin. Kantor berita Anadolu melaporkan, milisi oposisi pro-Ankara seperti Tentara Pembebasan Suriah (FSA) juga telah bergerak ke wilayah barat laut Suriah yang berbatasan dengan Turki itu.
”Angkatan bersenjata kami telah memulai serangan udara untuk menghancurkan elemen-elemen (YPG),” ujar Perdana Menteri Turki Binali Yildirim dalam pidato yang disiarkan televisi.
Seorang koresponden kantor berita AFP yang berada di wilayah Turki di perbatasan Suriah melaporkan telah melihat dua pesawat tempur melancarkan serangan di wilayah Suriah. Adapun wartawan kantor berita Associated Press di perbatasan Suriah-Turki melihat sedikitnya tujuh jet tempur bergerak menuju Afrin. Ia juga menyaksikan konvoi bus yang diyakini mengangkut milisi oposisi Suriah.
Rojhat Roj, juru bicara kelompok milisi Kurdi Suriah, mengonfirmasi, pesawat tempur Turki telah memulai serangan di kota Afrin. Ia menambahkan, serangan tentara Turki telah dimulai dengan sekitar 70 tembakan artileri, Kamis tengah malam, dan berlangsung hingga Jumat pagi.
Roj menegaskan, YPG bertekad untuk membalas dengan kekuatan maksimal terhadap semua serangan ke wilayah Afrin.
(AP/AFP/REUTERS/SAM)