Dua Bom Mobil Usik Ketenangan Benghazi, 33 Orang Tewas
Oleh
·2 menit baca
BENGHAZI, RABU — Sedikitnya 33 orang tewas akibat serangan ganda bom mobil di Benghazi, kota besar di Libya timur, pada Selasa (23/1) malam waktu setempat.
Puluhan orang lainnya terluka dalam serangan tersebut, termasuk beberapa perwira senior keamanan dan warga sipil, demikian Reuters melaporkan pada Rabu pagi ini.
Ledakan tersebut merusak suasana yang relatif tenang dan damai yang sudah tercipta di kota besar kedua di Libya itu setelah lebih dari tiga tahun perang, dari 2014 hingga akhir 2017.
Bom pertama meledak di luar sebuah masjid di distrik utama Al Salmani di pusat kota Benghazi saat para jemaah baru saja selesai shalat Maghrib dan Isya.
Sekitar 10 sampai 15 menit kemudian, setelah petugas keamanan dan kesehatan tiba di tempat kejadian pertama, ledakan kedua pun terjadi.
Kantor berita AFP melaporkan, ledakan kedua berselang 30 menit, dan terjadi di area yang sama dengan ledakan pertama, tetapi titik ledakan kedua itu berada di seberang jalan.
Bom kedua ini lebih dahsyat dan berasal dari sebuah mobil Mercedes yang diparkir di seberang jalan, menghancurkan beberapa ambulans yang dipakai untuk menolong korban ledakan pertama, dan ledakan kedua menyebabkan lebih banyak korban tewas.
Salah satu korban tewas adalah Ahmed al-Feitouri, petugas unit investigasi dan penangkapan pada Komando Umum Pasukan Keamanan Libya Timur.
Seorang pejabat intelijen senior, Mahdi al-Fellah, termasuk di antara sekitar 50 orang yang terluka, kata beberapa pejabat.
Di antara para korban tewas juga terdapat warga sipil, di antaranya seorang warga negara Mesir yang bekerja di sebuah toko sayuran di depan masjid.
Pejabat kesehatan mengatakan, jumlah korban bisa meningkat karena beberapa korban luka kini dalam kondisi kritis. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab.(REUTERS/AFP/CAL)