WASHINGTON, RABU Keinginan Presiden AS Donald Trump diwawancara di bawah sumpah dalam skandal dugaan kolusi tim kampanyenya dengan Rusia baru pertama kali ini disampaikan. ”Saya ingin melakukannya secepat mungkin. Saya tunduk kepada pengacara untuk semua itu,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Rabu (24/1), saat ditanya soal kesaksian kasus itu.
Dia menekankan ingin memberikan kesaksian di bawah sumpah. Mengenai waktunya, Trump mengatakan belum tahu. ”Kemarin mereka mengatakan dua atau tiga minggu,” ujarnya.
Menurut Trump, pengacaranya sudah berbicara dengan Robert Mueller, ketua tim penyelidik khusus kasus kolusi Rusia. Dalam pernyataan yang disampaikan menjelang keberangkatannya ke Davos, Swiss, Trump tetap menyangkal melakukan kolusi dengan Rusia. Dia juga menyangkal telah menghambat penyidikan.
Kesediaan Trump bekerja sama dengan penyidik khusus yang dipimpin Mueller baru pertama kali ini disampaikan. Sebelumnya ia berkali-kali menepis tuduhan kolusi dengan Rusia dan menyebut tuduhan itu didasarkan pada ”berita-berita bohong”.
Pengacara Gedung Putih Ty Cobb menjelaskan, yang dimaksud Presiden dengan pernyataannya adalah dia bersedia untuk bertemu (dengan Mueller). ”Dia (Presiden) siap bertemu mereka (penyidik), tetapi dipandu dengan advis penasihat pribadinya,” kata Cobb yang dikutip koran The New York Times.
Mueller diyakini akan memfokuskan pada masalah campur tangan Trump terhadap investigasi kasus Rusia, khususnya tindakannya memecat Direktur Biro Investigasi Federal AS (FBI) James Comey.
Dugaan kolusi tim kampanye Trump dengan Rusia sudah terangkat ke permukaan saat kampanye dan terus bergulir hingga Trump terpilih menjadi presiden, bahkan hingga setahun Trump memimpin Gedung Putih.
Di tengah proses penyidikan, Trump, Mei tahun lalu, mendadak memecat Comey. Trump menyatakan pemecatan itu karena alasan profesional, yaitu Comey tidak menjalankan tugas dengan baik. Comey sendiri di depan Kongres menyatakan yakin pemecatan dirinya terjadi karena ia tak menuruti keinginan Trump agar menghentikan investigasi kasus kolusi dengan Rusia.
Kementerian Kehakiman kemudian membentuk tim khusus dan mengangkat mantan Direktur FBI Robert Mueller menjadi ketua tim penyidik khusus.
Tidak biasa
Selama ini FBI tidak biasa meminta keterangan saksi di bawah sumpah. Meski tidak di bawah sumpah, jika berbohong, Trump tetap bisa dijerat tuduhan kejahatan, kata Andrew Wright, profesor di Savannah Law School. Sumpah akan dicatat jika Mueller mengeluarkan panggilan bagi Trump untuk memberi kesaksian di depan juri.
Namun, dalam pemeriksaan terhadap presiden untuk keperluan penyidikan selalu saja masalah perlakuan istimewa muncul. Yang paling umum, sejauh mana dan dalam konteks apa seorang presiden bisa dipaksa untuk membuka informasi.
Sejauh ini, dalam investigasi yang dipimpin Mueller, empat orang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka antara lain mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn, mantan manajer kampanye Paul Manafort, dan penasihat kampenye bidang luar negeri George Papadopoulos.
Sumber Fox News menyebutkan, lebih dari 20 orang secara sukarela mengajukan diri untuk memberi keterangan kepada tim pimpinan Mueller. Investigasi tim penyidik khusus ini dikabarkan kian menyasar Gedung Putih setelah mereka meminta keterangan menantu Trump, Jared Kushner, dan Kepala Staf Gedung Putih Reince Priebus.
Dalam waktu dekat, penyidik khusus akan memanggil mantan orang kepercayaan Trump, Steve Bannon. Sebuah sumber menyebutkan, Bannon yang pernah menjabat Kepala Strategi Gedung Putih adalah orang di balik pemecatan Comey.