SEOUL, JUMAT — Sedikitnya 37 orang tewas dan 130 orang terluka akibat kebakaran di Rumah Sakit Sejong, Miryang, 270 kilometer dari Seoul, Korea Selatan, Jumat (26/1). Kebakaran ini merupakan salah satu yang terbesar selama 10 tahun terakhir. Penyebab kebakaran untuk sementara diduga hubungan pendek arus listrik pada alat pemanas dan penyejuk ruangan di unit gawat darurat.
Banyak korban jatuh karena tak ada sistem pemadam api dengan semprotan air di langitlangit (sprinkler). Namun, Direktur Rumah Sakit Sejong Song Byeong-cheol menyatakan, aturan pemerintah tak mewajibkan rumah sakit enam lantai itu memiliki sistem pemadam api.
Meski demikian, untuk unit panti jompo, bangunan dilindungi aturan baru yang mengharuskan ada sistem pemadam api. ”Kami sudah berencana memasang sistem pemadam api minggu depan karena ada peraturan baru yang berlaku Juni 2018,” kata Song.
Menanggapi masalah ini, Menteri Kesehatan Korsel Park Neung-hoo mengatakan, pemerintah akan mempertimbangkan untuk mengubah peraturan itu. Dalam panduan Kementerian Dalam Negeri yang dirilis Desember 2016, disebutkan sistem pemadam harus dipasang untuk semua bangunan enam lantai atau lebih.
Song menyatakan, selain sistem pemadam api, rumah sakit itu sudah dibangun sesuai standar pemerintah, yakni memiliki pintu keluar darurat dan alat pemadam di dinding.
Saat kebakaran berlangsung, banyak pasien yang mayoritas berusia tua berjalan menembus asap dan api untuk bisa keluar karena pintu utama terbakar. Pasien di lantai atas menggunakan tangga dan tali plastik untuk keluar lewat jendela. Rekaman video di media sosial menunjukkan ada pasien bergantung pada tali yang menjuntai dari helikopter di atas atap rumah sakit.
Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit dan di panti jompo adalah 177 orang, sebagian besar manula. Jumlah korban yang tewas tiga orang, yakni satu dokter dan dua perawat yang bertugas di lantai 2. Mayoritas korban tewas berada di lantai 2 dan 3.
Kantor berita Korsel, Yonhap, menyebutkan, Presiden Korsel Moon Jae-in menggelar rapat darurat dan meminta semua pihak mengutamakan penyelamatan korban. Menteri Dalam Negeri Korsel Kim Boo-kyum yang datang ke Miryang meminta maaf dan berjanji pemerintah akan membantu korban.
Kebakaran besar sebelumnya terjadi Desember lalu di pusat kebugaran delapan lantai di Jecheon City. Sebanyak 29 orang, mayoritas perempuan, tewas akibat asap beracun dan terperangkap di ruang sauna. Masyarakat marah setelah mengetahui laporan konstruksi bangunan yang buruk.
Pada 2014, terjadi kebakaran di rumah sakit daerah yang menewaskan 21 orang. Sebelumnya, tahun 2008, terjadi kebakaran di Seoul yang menewaskan 40 orang.
(REUTERS/AFP/LUK)