Selama 24 jam terakhir, ketinggian permukaan Sungai Seine di Paris, Perancis, sudah naik 11 sentimeter. Ini 4 meter di atas batas normal. Permukaan Seine dikhawatirkan naik hingga 5,95 meter, Minggu (28/1) malam.
Situasi ini membuat Paris, salah satu kota pusat mode dunia, kalang kabut. Seine belum meluap saja, warga kota Paris dan 240 kota lain di Perancis sudah dibuat pusing. Sepekan terakhir mereka dilanda banjir gara-gara hujan deras tanpa henti selama berminggu-minggu.
Akibat banjir, arus lalu lintas perahu dan kapal di sungai-sungai harus ditutup. Begitu pula lalu lintas kendaraan di jalanan. Sekolah diliburkan dan pasien di rumah sakit dievakuasi ke lokasi aman. Bukan hanya warga yang tinggal di pinggir sungai yang kerepotan atau komuter yang tetap harus bekerja. Namun, banjir ini pun menghambat aktivitas wisatawan.
Pengelola Museum Louvre termasuk yang paling khawatir karena mereka pernah terpaksa menutup Louvre selama empat hari karena banjir akibat permukaan air sungai mencapai 6,1 meter. Selain Louvre, Musee d’Orsay dan Galeri Orangerie juga bersiap mengantisipasi banjir tinggi. Banyak warga di Paris mengeluhkan air sudah merembes masuk ke ruang bawah tanah bangunan-bangunan.
Masyarakat yang hidup di pinggir kota bahkan menghadapi situasi yang lebih susah. Mereka terpaksa memakai perahu supaya bisa melewati jalanan yang terendam. Karena terkepung air, sekitar 1.500 orang harus dievakuasi dari rumahnya. ”Kami akan terus evakuasi warga karena banjir tidak akan cepat surut,” kata Kepala Kepolisian Paris Michel Delpuech.
Badan pemantau banjir, Vigicrues, meyakini ketinggian air tidak akan sampai 8,62 meter, seperti yang terjadi pada 1910, rekor banjir tertinggi sepanjang sejarah Perancis. Normalnya, ketinggian air sungai hanya sekitar 1,5 meter. Badan Meteorologi Perancis mencatat sejak tahun 1900, periode Desember-Januari pada tahun ini menjadi periode dengan curah hujan tertinggi ketiga.
Vigicrues memperkirakan hujan akan mulai reda pekan depan. Meski cuaca akan membaik, banjir belum tentu akan surut cepat karena banyak wilayah yang terendam. Kepala Badan Lingkungan Hidup Regional Perancis Jerome Goellner memperkirakan situasi akan kembali normal dalam waktu beberapa pekan.
Manusia dan tikus
Bukan hanya manusia yang kerepotan kala banjir melanda. Tikus penghuni bawah tanah kota Paris dikhawatirkan juga akan makin banyak berkeliaran di jalanan karena got-got sarang mereka tertutup air. Mau tak mau mereka harus mencari lokasi kering.
”Bukan berarti jumlah mereka bertambah, tetapi kita pasti akan lihat lebih banyak tikus berkeliaran. Karena banjir, populasi mereka pasti berkurang,” kata pakar hewan perkotaan Pierre Falgayrac. Ia memperkirakan, saat ini perbandingan manusia dan tikus di Paris adalah 1:1,75. (REUTERS/AFP/AP/LUK)