Jaringan Haqqani dituduh menjadi pihak yang bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 103 orang di Kabul, Afghanistan, akhir pekan lalu. Dipimpin oleh Sirajuddin Haqqani yang juga Wakil Pemimpin Taliban, kelompok itu telah beberapa kali dituduh berada di belakang sejumlah aksi teror di seluruh wilayah Afghanistan pascainvasi Amerika Serikat.
Haqqani adalah mantan aset Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA). Ia kini diposisikan sebagai orang paling berbahaya yang justru melawan pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang notabene dipimpin AS di Afghanistan. Sejak lama jaringan Haqqani dicurigai berada di belakang aksi-aksi teror. Pada tahun 2011, Laksamana AS Mike Mullen menyebut jaringan itu sebagai senjata kaki tangan intelijen Pakistan. Kelompok Haqqani diduga kerap menyeberang dan bersembunyi di wilayah Pakistan.
”Bagi para pejabat AS, termasuk yang tidak terungkapkan ke publik, saat membicarakan sosok yang paling ditakuti, mereka yang terlibat dalam kelompok Haqqani selalu disebut-sebut,” kata Michael Kugelman, analis pada Wilson Center yang berkedudukan di Washington, AS.
Haqqani awalnya adalah komandan mujahidin Afghanistan yang berperang pada masa okupasi Uni Soviet di Afghanistan tahun 1980-an. AS dan Pakistan saat itu berada di belakang sepak terjang Haqqani.
Kemasyhuran sepak terjang Haqqani dan jaringan kelompoknya lalu menarik perhatian CIA. Aksi-aksi kelompok Haqqani tergolong berani dan cenderung nekat. Anggota Kongres AS, Charlie Wilson, sampai berkunjung ke Afghanistan untuk menyusuri jejak-jejak sekaligus bertatap muka dengan Haqqani. Haqqani dikenal memiliki jaringan luas, termasuk dekat dengan Osama bin Laden. Belakangan, publik mencatat Haqqani pernah menjadi salah satu menteri pada rezim Taliban.
Kelompok Haqqani kondang dengan serangan menggunakan bom bunuh diri. Mereka, antara lain, diduga berada di belakang aksi peledakan bom di jantung kota Kabul, Mei tahun lalu. Haqqani juga dituduh sebagai pembunuh sejumlah petinggi Afghanistan dan penculik warga-warga Barat. Haqqani adalah salah satu sosok paling diburu oleh otoritas AS saat ini. (AFP/BEN)