WASHINGTON, MINGGU — Tim keamanan nasional Presiden Amerika Serikat Donald Trump kini tengah menyusun rencana untuk menghadapi ancaman intelijen China pada jaringan komunikasi AS. Salah satu solusi adalah dengan membangun gedung pemerintah yang dilengkapi jaringan nirkabel 5G yang supercepat.
Laporan dari Axios.com itu dibenarkan pejabat Pemerintah AS, Minggu (28/1). Pilihan solusi jaringan 5G itu akan diputuskan Trump, enam atau delapan bulan mendatang. AS khawatir intelijen China sedang memata-matai keamanan siber dan ekonomi AS.
Dalam presentasi itu juga disampaikan kekhawatiran akan gencarnya pertumbuhan pabrik dan operasi jaringan nirkabel dari China. Jaringan 5G juga penting bagi pengembangan teknologi AS karena lebih cepat dan memiliki kapasitas lebih besar.
Kekhawatiran AS terhadap intelijen China ini muncul dalam laporan Komite Intelijen DPR AS pada 2012. Kekhawatiran itu muncul lagi saat ini karena ada informasi baru intelijen terkait ancaman China. ”Harus ada jaringan kuat sehingga China tidak mendengar percakapan kita,” kata seorang pejabat senior yang tidak mau disebut namanya itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, Senin, mengatakan, sejak lama China melarang semua bentuk peretasan. ”Ancaman serangan siber bisa ditangani jika negara-negara memperkuat dialog dan kerja sama,” kata Hua.
Buatan China
Selain memperkuat jaringan komunikasi, perusahaan telekomunikasi AT&T juga didesak untuk membatalkan rencana membuat telepon seluler produksi perusahaan China, Huawei. Pada 2012, Pemerintah AS menyelidiki Huawei dan ZTE Corp terkait kekhawatiran bahwa teknologi yang digunakan bakal memberi kesempatan pihak asing untuk memata-matai AS dan mengancam infrastruktur penting AS.
Perusahaan penyedia jaringan nirkabel biasanya mengeluarkan biaya hingga miliaran dollar AS untuk membeli spektrum jaringan 5G. Operator nirkabel diperkirakan akan berinvestasi sedikitnya 275 miliar dollar AS di AS untuk membangun jaringan 5G selama tujuh tahun mendatang.
Tahun lalu, perusahaan T-Mobile US Inc mengeluarkan biaya 8 miliar dollar AS dan Dish Network Corp 6,2 miliar dollar AS demi memenangi sebagian besar spektrum siaran udara yang dijual dalam lelang pemerintah. Khusus untuk jaringan 5G, AT&T tahun ini akan meluncurkan jaringan 5G di 12 lokasi di AS.
Belum diketahui apakah Pemerintah AS akan sanggup membeli spektrum yang cukup untuk membangun jaringan 5G dengan anggaran negara. Jika anggaran minim, pemerintah masih mempunyai pilihan lain untuk membangun jaringan 5G itu, yakni dengan konsorsium perusahaan penyedia layanan nirkabel.
Axios juga menyebutkan solusi lain, yakni pemerintah menyewa akses ke perusahaan penyedia layanan. (REUTERS/LUK)