BERLIN, MINGGU — Meski telah berhasil mencapai kesepakatan untuk isu pertanian dan energi, perundingan antara partai Uni Demokrat Kristen (CDU) dan bakal mitra koalisinya, Partai Sosial Demokrat (SPD), masih menyisakan sejumlah negosiasi untuk isu penting. Kanselir Jerman Angela Merkel mengakui perundingan masih berlangsung sangat alot.
Hingga Minggu (4/2), kedua pimpinan partai, yakni Uni Demokrat Kristen (CDU) dan Partai Sosial Demokrat (SPD), masih terus berunding di Berlin. ”Masih belum mungkin untuk mengatakan kapan akan selesai. Kita sudah menghasilkan dasar kerja kemarin, tetapi masih ada isu-isu penting yang perlu dipecahkan,” kata Merkel sebelum masuk ke ruang pertemuan di markas besar SPD.
Partai CDU yang dipimpin Merkel dan calon mitra koalisinya SPD sama-sama menjadwalkan batas waktu hari Minggu untuk memperbarui kebijakan ”koalisi besar”. Namun, tampaknya jadwal ini akan terlewati hingga Senin atau Selasa. ”Kami akan berunding dengan sangat intensif hari ini,” kata Ketua SPD Martin Schulz.
Masalah krusial yang masih sulit mencapai kesepakatan, menurut Schulz, menyangkut sejumlah kebijakan sosial, seperti ketentuan perburuhan, reformasi kesehatan, dan perumahan.
Sejak hasil pemilihan empat bulan lalu, pembentukan koalisi memasuki perjalanan yang sangat sulit. Setelah SPD dan CDU sepakat bergandengan membentuk pemerintahan, kesepakatan atas sejumlah isu ternyata sangat sulit dicapai. Kedua kubu samasama berupaya mempertahankan rencana kebijakan mereka dan tidak bersedia berkompromi.
Alasannya, mereka tidak ingin kehilangan suara konstituen. Di sisi lain, kedua kubu juga tidak ingin rencana koalisi mereka buyar. Jika yang terakhir ini terjadi dan tidak terbentuk koalisi, dikhawatirkan terjadi pemilu ulang dan itu menguntungkan kelompok kanan.
Perkembangan yang terjadi di Jerman terus diamati oleh pihak-pihak yang berkepentingan, terutama oleh pebisnis. Para mitra di luar negeri dengan saksama menanti apa yang akan terjadi di negara yang selama 12 tahun ini dipimpin oleh Angela Merkel.
Kevin Kuehnert, Ketua Sayap Muda SPD, mengkhawatirkan semakin merosotnya suara pendukung. ”Politik semacam ini telah dihadiahi dengan 14 persen penurunan (untuk gabungan CDU dan SPD) tahun lalu dan saya menduga hal ini akan berlanjut seperti itu jika koalisi terwujud,” kata Kuehnert yang berposisi oposan dan suaranya cukup dihitungkan.
Tokoh lain mengingatkan kelemahan SPD, terutama terkait pemilihnya yang semakin menciut. Survei terbaru menunjukkan penurunan sampai 18 persen atau hanya sedikit lebih tinggi dari partai kanan Alternatif untuk Jerman (AfD).
Merkel sendiri mendapat kecaman dari kubunya karena dinilai terlalu terbawa ke tengah mendekati AfD.(AFP/REUTERS/RET)