JOHANNESBURG, SENIN — Afrika Selatan tengah dirundung krisis kepemimpinan. Sejumlah anggota senior dari partai berkuasa, Kongres Nasional Afrika (ANC), menggelar pertemuan darurat, Senin (5/2), di kantor pusat ANC di Johannesburg, Afrika Selatan. Mereka membahas masa depan kepemimpinan Presiden Jacob Zuma (75).
Ada desakan agar Zuma turun dari kursi kepresidenan yang telah ia duduki sejak tahun 2009. Tuntutan agar Zuma mundur antara lain disebabkan isu korupsi yang menjeratnya dan memburuknya kinerja ekonomi.
Ketika ditanya wartawan tentang pembicaraan yang sedang berlangsung seputar Zuma, juru bicara ANC, Khusela Diko, mengatakan, ”Tidak ada krisis di dalam ANC, kami terbiasa dengan diskusi yang kuat.”
Menyikapi tekanan itu, Zuma dikabarkan menolak mengundurkan diri.
Hal itu dibenarkan Julius Malema, mantan mitra Zuma yang telah meninggalkan ANC dan membentuk partai oposisi Pejuang Kebebasan Ekonomi. Julius mengatakan, dalam proses perundingan yang dilakukan hingga Minggu malam, Zuma menolak mengundurkan diri.
Zuma dijadwalkan akan menyampaikan pidato tahunan pada Kamis nanti. Para loyalis Zuma mengatakan, Zuma harus menyelesaikan masa jabatannya hingga pemilu digelar pada tahun 2019. Namun, kelompok oposisi mengatakan, Zuma tidak boleh memberikan pidato di depan parlemen.
Tidak seperti pada Agustus tahun lalu ketika Zuma selamat dari mosi tidak percaya, saat ini sebagian besar anggota ANC menginginkan dia pergi. Jika dia kehilangan suara, kabinet Zuma harus turun.
Desakan agar Zuma mundur sebenarnya telah menguat sejak Desember tahun lalu, yaitu saat posisi Zuma sebagai pemimpin ANC digantikan oleh Cyril Ramaphosa (65) yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Afrika Selatan. Ramaphosa diketahui berminat menggenjot kinerja ekonomi sebelum pemilu digelar.
Ramaphosa adalah mantan anggota serikat buruh. Ia pernah memimpin pembicaraan untuk mengakhiri peraturan yang diberlakukan oleh warga kulit putih pada awal tahun 1990-an. Setelah berkecimpung dalam dunia politik, Ramaphosa kemudian terjun dalam dunia bisnis dan menjadi pengusaha sukses. Ia kemudian disebutkan kembali lagi ke dunia politik.