Kim Yo Jong, Sosok yang Mencuri Perhatian dan Membuat Penasaran
Sejak diumumkan akan menghadiri pesta Olimpiade Musim Dingin, Kim Yo Jong, sosok perempuan berusia 30-an tahun, mencuri perhatian media. Spekulasi segera bermunculan tentang misi yang akan dilakukan selama kunjungannya tiga hari di Korea Selatan.
Yo Jong merupakan orang kedua dari keluarganya yang datang ke Korsel setelah kakeknya, Kim Il Sung, bersama pasukannya menyerbu Korsel pada 1950 sehingga memicu perang Korea (1950-1953). Adik Pemimpin Korut Kim Jong Un ini merupakan salah satu dari sedikit orang penting Korut yang menghadiri acara akbar olahraga Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang.
Kerumunan wartawan langsung mengabadikan gambarnya begitu dia tiba di Bandara Internasional Incheon, Jumat (9/2) siang. Mengenakan mantel hitam dengan rambut dijepit ke belakang, Yo Jong berjalan keluar dengan dikawal orang- orang berpostur jauh lebih tinggi daripada dirinya. Dengan wajah nyaris tanpa riasan dan telinga tanpa aksesori, perempuan ini mengulum senyum saat berhadapan dengan juru kamera menuju mobil yang sudah siap membawanya pergi.
Sebelumnya sosok Yo Jong sangat jarang dibicarakan. Padahal, perempuan ini cukup mempunyai pengaruh di Korut melalui kedekatannya terhadap pemimpin Jong Un. ”Dia merupakan salah satu dari sedikit orang yang bisa berbicara bebas tentang apa pun dengan sang pemimpin,” kata Yang Moo-jin, profesor Universitas Studi Korea Utara di Seoul.
”Dia mempunyai kapasitas lebih besar dibandingkan dengan pejabat Korut dalam hal pembuatan keputusan dan koordinasi kebijakan dengan pemimpin di sana,” ungkap Yang.
Yo Jong mempunyai jabatan penting di Partai Pekerja, yakni Wakil Direktur di Departemen Propaganda dan Agitasi. Beberapa tahun lalu, dia terpilih sebagai anggota majelis rakyat tertinggi yang merupakan lembaga sangat berkuasa di Korut.
Pakar lain mengatakan, Jong Un memberikan kewenangan lebih cepat kepada adiknya dibandingkan dengan yang pernah dia lakukan sebelumnya kepada bibinya, Kim Kyong Hui. Sejak tahun 2013, bibi mereka bahkan tidak lagi tampil
setelah suaminya, Jang Song Thaek, dieksekusi mati karena dituduh berkhianat. ”Kim Yo Jong de facto merupakan kepala delegasi (Olimpiade),” kata Cheong Seong, analis pada Sejong Institute, tentang delegasi Korut yang berangkat ke Korsel.
Berperan besar
Tidak banyak informasi tentang Yo Jong selama ini, selain bahwa dia adalah adik Jong Un. Usianya saja ada yang menyebut 28 tahun, ada juga yang menulis 29, 30, dan 31 tahun. Publik pertama kali melihat sosoknya saat Pemimpin Korut Kim Jong Il meninggal pada 2011. Saat Jong Un berbaris dekat jenazah, perempuan itu tampak berada di dekatnya. Ketika itu, orang hanya menduga-duga siapa gerangan perempuan muda yang bisa berada dekat dengan calon ahli waris dinasti Kim Jong Il, tulis Washington Post.
Kekuatan Jong Un dalam memimpin Korut tak lepas dari peran adiknya yang terus membantu propaganda dan membangun citra pemimpin Korut tersebut. Kabarnya, saat ayahnya masih berkuasa pada awal 2002, dia pernah mengungkapkan kepada temannya orang asing bahwa Yo Jong sangat tertarik dengan politik. Jong Il dengan bangga menyebut anak bungsunya ini sebagai orang yang cepat belajar dan mempunyai bakat memimpin.
Bersama kakaknya, Yo Jong pernah dikirim sekolah ke Bern, Swiss, selama beberapa tahun. Selama sekolah, dia tinggal di apartemen sederhana. Sumber lain mengatakan, Jong Un dan Yo Jong tinggal di kedutaan, pura-pura sebagai anak pembantu dan tukang kebun. Untuk menyamarkan diri, Yo Jong memakai nama alias Pak Mi Hyang. Salah satu kesukaannya ketika berada di Swiss adalah menonton balet.
Yo Jong dimanjakan oleh kedua orangtuanya. Ayahnya memanggilnya dengan sapaan ”sayang” atau ”Putri Yo Jong”. Sewaktu muda, dia mendapat banyak kesempatan bepergian ke luar negeri. Bahkan, kabarnya dia pernah terlihat berbelanja bersama ibunya di Paris sebelum ibunya meninggal akibat kanker pada 2004. Tahun 2011, dia dikabarkan terlihat di Singapura menyaksikan konser Eric Clapton. (AFP/RET)