SRINAGAR, MINGGU — Baku tembak terjadi pada Sabtu (10/2) lalu ketika seorang milisi bersenjata berat menyerang pangkalan militer di kota Jammu, Negara Bagian Jammu dan Kashmir, India utara. Jammu merupakan kota terbesar kedua di wilayah Himalaya yang masih menjadi sengketa dan berbatasan dengan wilayah Pakistan. Korban tewas akibat serangan tersebut kemarin bertambah menjadi 10 orang.
Kepala Polisi Shesh Paul Vaid menyampaikan hal tersebut pada Minggu. Pihak berwenang pada awalnya mengatakan, ada empat orang yang tewas dalam serangan dini hari tersebut. Namun, mereka memperbarui jumlah korban tewas menjadi 10 orang karena pasukan komando elite India yang menggunakan kendaraan lapis baja telah selesai menggeledah kompleks pangkalan militer yang luas itu.
”Lima tentara, satu warga sipil, dan empat teroris terbunuh,” kata Shesh Paul Vaid. Sembilan orang lainnya, termasuk
perempuan dan anak-anak, terluka dalam serangan yang menurut tentara India dilakukan kelompok militan yang berbasis di Pakistan: Jaish-e-Mohammad (JeM).
Berondongan peluru
Polisi mengatakan, serangan dimulai sekitar pukul 04.55 pada Sabtu lalu. Penjaga pangkalan militer menghadapi berondongan peluru di dekat dinding batas pangkalan militer. Para penyusup bersembungi di dalam kompleks perumahan yang diperuntukkan keluarga tentara saat pasukan India meluncurkan serangan balik untuk mengusir mereka.
Masih belum jelas apakah ada penyusup bersenjata yang berada di dalam kompleks perumahan tentara tersebut.
Kota Jammu terletak di daerah pegunungan yang relatif damai, tetapi berulang kali menjadi target serangan militan di pangkalan militer yang dekat dengan perbatasan dengan Pakistan itu.
Kashmir telah terbagi menjadi wilayah India dan Pakistan sejak merdeka dari Inggris pada 1947. Kedua negara, India dan Pakistan, mengklaim wilayah Kashmir itu dan berperang di wilayah tersebut.
Puluhan ribu orang, kebanyakan warga sipil, tewas dalam sebuah pemberontakan bersenjata yang meletus pada 1989. Saat itu, kelompok militan menuntut agar Kashmir diberi kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan.
Serangan Sabtu lalu itu terjadi 18 tahun setelah serangan militan serupa di pangkalan militer yang sama pada 2003. Ketika itu, 12 tentara India tewas.
Tujuh tentara India juga tewas dalam serangan di Jammu setelah gerilyawan Pakistan yang menyamar dengan seragam polisi menyerbu pangkalan militer pada November 2016.
New Delhi menuduh Islamabad mengirim militan bersenjata, termasuk JeM, melintasi perbatasan untuk menyerang ratusan ribu tentara India di wilayah yang disengketakan tersebut. Namun, tuduhan itu dibantah oleh Pakistan.
Pada akhir 2016, India mengatakan bahwa tentaranya telah menghancurkan pangkalan militan di Kashmir yang dikelola Pakistan. Hal ini terjadi setelah 19 tentara India tewas dalam sebuah serangan di pangkalan militer. (AFP/LOK)