Damaskus Peringatkan Tel Aviv
Ketegangan di kawasan Timur Tengah tetap tinggi. Setelah serangan udara Israel, Suriah menegaskan tidak cemas atas superioritas Israel.
DAMASKUS, SELASA Pemerintah Suriah memperingatkan Israel untuk tidak lagi mengerahkan mesin perang mereka ke Suriah. Damaskus menegaskan, invasi Israel ke Suriah akan disambut kejutan lain.
”Kami sangat percaya agresor (Israel) akan sangat terkejut. Sebab, mereka berpikir perang ini telah menggerus kemampuan Suriah selama bertahun-tahun dan membuat kami tidak bisa melawan. Dengan kehendak Tuhan, mereka akan menyaksikan lebih banyak kejutan setiap kali mencoba menyerang Suriah,” kata Asisten Menteri Luar Negeri Suriah Ayman Susan, Selasa (13/2), di Damaskus, Suriah.
Peringatan itu menyusul kesuksesan Suriah menjatuhkan sebuah jet tempur F-16 Israel, Sabtu (10/2). Pesawat tempur canggih itu merupakan bagian dari skuadron Israel yang menerobos Suriah dan turut melakukan serangan udara, Sabtu lalu. Sistem pertahanan udara Suriah berhasil menembak pesawat tempur itu, yang kemudian jatuh di sebuah desa di Israel utara. Pesawat itu disebut-sebut tengah memburu pesawat nirawak Iran yang dinyatakan terbang ke arah Suriah. Jet itu merupakan pesawat tempur pertama Israel yang dijatuhkan Suriah setelah konflik tahun 1982.
Israel membalas Suriah dengan membombardir satuan artileri pertahanan udaranya. Dalam pernyataan resmi Israel, separuh baterai atau batalyon arhanud Suriah dihancurkan dalam pembalasan itu.
Berbeda
Meski membalas, militer Israel berusaha membuat penjelasan lain soal jatuhnya pesawat itu. Pesawat itu dinyatakan tidak jatuh karena kemampuan pertahanan udara Suriah. Sistem pertahanan udara Suriah disebut dilengkapi rudal SA-5 yang sudah tua dan disebut bukan tandingan F-16. Keterangan resmi Israel menyebut faktor utama jatuhnya pesawat adalah kesalahan pilot.
Di sisi lain, Suriah dan Hezbollah merayakan keberhasilan mereka menembak F-16 Israel. Penembakan itu membuyarkan anggapan superioritas Israel.
Penembakan itu menimbulkan pertanyaan atas kesangkilan koordinasi Israel dengan Rusia. Beberapa waktu terakhir, Israel berusaha mendekati Rusia yang juga menyokong Presiden Suriah Bashar al-Assad selama bertahun-tahun.
Presiden Rusia Vladimir Putin menanggapi insiden itu dengan mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar mengurangi ketegangan di Suriah. Moskwa menegaskan tidak punya informasi soal kehadiran militer Iran di lokasi yang dibombardir Israel di Suriah.
Juru bicara kabinet Israel, Zeev Elkin, mengatakan, koordinasi itu untuk memberikan kebebasan Israel untuk bermanuver di udara Suriah dan Lebanon. ”Saya tidak berpikir Rusia akan melakukan tindakan militer terhadap kami atas nama Iran dan Suriah. Kami saling berhadapan dengan Suriah. Kami tidak butuh bantuan Rusia. Kami tahu cara menghadapi sistem pertahanan udara Suriah,” tuturnya.
Tingkatkan serangan
Israel menyatakan akan terus meningkatkan serangan mereka ke Suriah. Targetnya adalah lokasi dan aktivitas pengiriman senjata dari Iran ke Hezbollah, kelompok bersenjata di Lebanon dan disebut disokong Iran. ”Tidak ada pembatasan dan kami tidak menerima pembatasan,” kata Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman.
Ia beralasan, Israel hanya mempertahankan diri. ”Kami akan terus mempertahankan keamanan dan kepentingan kami. Saya menekankan, ini bukan masa untuk menggonggong. Ini masa untuk menggigit,” ujarnya.
Israel disebut khawatir dengan peningkatan aktivitas Iran di Suriah. Hezbollah disebut meningkatkan kehadiran mereka dekat Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel. Israel menuding Iran membangun pabrik rudal berpemandu untuk Hezbollah di Lebanon. (AFP/RAZ)