Asia benar-benar seperti dikatakan para tokoh ekonomi. Berkali-kali, misalnya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde menegaskan, Asia mesin pertumbuhan dunia. Bukan Eropa, bukan AS, dan lainnya, melainkan Asia pasar menggiurkan untuk penjualan.
Pada awal tahun ini, pihak Boeing mengatakan, Asia termasuk pasar menggiurkan. Pada 9 Februari lalu, pihak Apple mengonfirmasikan Asia adalah pasar yang vital. Asia memiliki porsi 36,3 persen dari total penjualan produk Apple di seluruh dunia. Porsi ini membesar karena pertumbuhan penjualan di Asia melejit dari tahun ke tahun.
Pemimpin utama Apple, Tim Cook, mengatakan, perusahaannya menikmati penjualan di pasar India hingga Australia di samping Jepang, Korea Selatan, China, dan lainnya. Khusus untuk Apple, pasar Asia mengalami pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi daripada kawasan lain.
Asia dengan penduduk 4,3 miliar jiwa kini memiliki porsi 34 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB) dan masih terus bertumbuh. Amerika Utara memiliki porsi 28 persen dan Eropa 21 persen terhadap PDB dunia.
Asia juga semakin berkembang sebagai kawasan yang sangat loyal pada merek-merek yang identik dengan produk berkualitas tinggi.
Situs CNBC edisi 6 Februari juga menuliskan, Asia kawasan yang memberi kesempatan besar bagi kontrak-kontrak produk pertahanan. Pertumbuhan ekonomi dan potensi ketegangan geopolitik mendorong peningkatan kekuatan militer di kawasan.
Hal ini menjadi berita bagus bagi perdagangan produk persenjataan, seperti dikatakan Rick Edwards, Wakil Presiden Lockheed Martin International. ”Kami melihat perencanaan anggaran militer meningkat di hampir semua negara di Asia dan saya kira Asia akan menjadi pasar yang sangat kuat seiring dengan meningkatnya ketegangan politik global,” kata Edwards.
Edwards menambahkan, penjualan pesawat tempur jenis F-35 terasa sangat kuat, termasuk realisasi penyerahan produk-produk ke Australia, Korea Selatan, dan Jepang. Sejumlah negara lain di Asia, termasuk Singapura, juga sudah menjajaki pembelian jenis F-35.
Korporasi Jepang juga menikmati pertumbuhan penjualan di Asia. ”Dua perusahaan otomotif Jepang mencatatkan pertumbuhan besar kenaikan laba pada kuartal terakhir 2017, terutama karena pasar Asia,” demikian kantor berita Reuters, edisi 5 Februari, soal Suzuki dan Mitsubishi. Honda juga mengalami hal serupa. Di pasar AS, tiga perusahaan otomotif Jepang ini mengalami masalah soal pertumbuhan penjualan mobil.
”Booming” konstruksi
Pertumbuhan ekonomi di Asia juga membuat permintaan pada sejumlah infrastruktur meningkat pesat. Pada 13 Februari, Baker McKenzie, perusahaan hukum global, memberi gambaran tentang kebutuhan konstruksi di Asia Pasifik sepanjang 2018.
Pembangunan infrastruktur memerlukan aspek hukum sebab itu Baker McKenzie terlibat dalam kontrak-kontrak terkait hukum dalam bisnis konstruksi di Australia, China, Hongkong, Jepang, Filipina, dan Singapura.
Konstruksi di Asia membutuhkan dana investasi 6,7 triliun dollar AS hingga 2020.
Dikatakan, abad Asia terlihat dari kebangkitan kota-kota mega, yang mendorong ”booming” konstruksi di hampir semua negara di Asia. Konstruksi di Asia membutuhkan dana investasi 6,7 triliun dollar AS hingga 2020.
Asia kini memiliki pangsa pasar 55 persen terhadap total output konstruksi global, seperti tertulis di dalam ”Global Construction 2020” yang diluncurkan Global Construction Perspectives dan Oxford Economics.
Anthony Whelan, Kepala Konstruksi Divisi Asia Pasifik di Baker McKenzie, menambahkan, program China ”One Belt One Road”, program pengembangan konstruksi untuk kepentingan global, khususnya Asia, akan menyemarakkan bisnis konstruksi.
Indonesia pun tidak lepas dari ”booming” pertumbuhan dan konstruksi. IMF dalam laporannya pada 6 Februari 2018 menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga didorong kuat hasil pertumbuhan sektor konstruksi.
Kekuatan pasar membuat Asia relatif lebih kuat dan mampu bersuara menghadapi tekanan Barat selama ini, termasuk tekanan Presiden AS Donald Trump. Asia bukan saja menggiurkan bagi korporasi Asia, melainkan juga global hingga korporasi asal AS. (AP/AFP/REUTERS)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.