Turnbull-Joyce Coba Atasi Keretakan Koalisi
”Perang kata-kata” antara PM Malcolm Turnbull dan wakilnya, Barnaby Joyce, terkait skandal ”afair” di kabinet mencuatkan kekhawatiran insiden itu bakal mengguncang pemerintahan koalisi di Australia. Keduanya sudah bertemu untuk menambal luka keretakan yang telanjur menganga. Berhasilkah upaya itu?
Setelah keduanya saling mengkritik, muncul kekhawatiran bahwa Partai Nasional pimpinan Joyce bisa berpisah dengan Partai Liberal pimpinan Turnbull. Padahal, aliansi politik di antara kedua partai itu telah terjalin sejak 1932.
ABC melaporkan, Joyce menyampaikan keluhan atas pernyataan Turnbull yang menyinggung kehidupan pribadinya. Sebelumnya, keduanya sering tampil bareng dan sangat kompak. Namun, Jumat lalu, Joyce tampil sendiri di depan awak media di Canberra. ”Komentar Turnbull kurang pas, memperparah keadaan, dan sama sekali tidak perlu,” katanya dengan wajah tegang merujuk pernyataan PM Turnbull sehari sebelumnya.
Waktu itu, Kamis (15/2), Turnbull mengatakan, kekhilafan Joyce sangat parah dan menimbulkan banyak masalah. Ia meminta Joyce mempertimbangkan kembali posisinya sebagai wakil perdana menteri.
Joyce (50) sedang stres berat. Skandal seks dengan mantan stafnya, Vikki Campion, yang 17 tahun lebih muda, terkuak minggu lalu. Gambar Campion yang sedang hamil sempat muncul di halaman depan surat kabar. Bermula dari perdebatan soal privasi, isu bertagar #Barnababy merembet ke berbagai segi, termasuk kroni-isme dalam politik.
Beberapa politisi sempat kaget mendengar reaksi Turnbull. Sebelumnya ia tampak cukup tenang merespons kasus Joyce dengan memberi sedikit mungkin komentar. Namun, pada Kamis itu ia bahkan juga membahas perlunya memasukkan klausul menabukan skandal seks—media menyebutnya ”bonk ban” atau larangan menjalin afair—antara para menteri dan anggota stafnya ke dalam kode tata perilaku (code of conduct).
Politisi segera bereaksi. Sebagian berpendapat, pernyataan Turnbull berlebihan, termasuk mengembuskan rivalitas antara orang kota yang diwakili oleh Turnbull dan orang daerah yang diwakili Joyce. Lainnya berpendapat, Turnbull justru menyelamatkan Joyce dengan pernyataannya itu karena sebelum ini sebagian kecil anggota Partai Nasional telah meminta Joyce mundur. Sekarang semua kompak mendukung Joyce, politisi yang dikenal loyal kepada pemilihnya.
”Barnaby Joyce-lah yang paling berjasa mengembangkan daerah pedalaman di antara para pemimpin dalam beberapa generasi,” kata Bridget McKenzie, Wakil Ketua Partai Nasional.
Joyce mengatakan, dirinya tak akan mundur hanya karena masalah pribadi. Sosok yang selalu siap membela Turnbull apabila diserang lawan politik itu kini bersikukuh mempertahankan jabatan yang diembannya sejak 2016 setelah tiga tahun menjadi anggota parlemen. ”Ujian selalu menerpa siapa pun yang memilih karier dalam politik,” ujar Joyce kepada kolega di partainya.
Joyce membaca pernyataan Turnbull sebagai intervensi ke Partai Nasional, partai kecil yang berkoalisi dengan Partai Liberal pimpinan Turnbull, dalam pemerintahan. ”Satu hal di Partai Nasional, kami paling tidak suka diintervensi,” kata Joyce.
Perang
Seorang anggota parlemen mengatakan kepada ABC, dirinya tak mampu berkomentar apa pun soal pertengkaran atasannya, terutama pesan tersirat Turnbull yang seakan meminta Joyce mundur. Pemimpin oposisi Bill Shorten melukiskan apa yang terjadi sebagai ”peperangan”.
”Kemarin Turnbull menyatakan perang kepada Joyce. Hari ini Joyce menyatakan perang kepada Turnbull,” ujarnya, Jumat.
Meski seandainya mau, Turnbull tidak dapat memecat Joyce karena telah ada perjanjian antara Partai Liberal dan Partai Nasional. Ia bisa meminta Partai Nasional untuk memecat Joyce, tetapi ada risiko hubungan kedua partai bisa retak apabila permintaannya ditolak. Jika ini terjadi, pemerintah kubu koalisi yang hanya mempunyai kelebihan satu suara di parlemen bisa runtuh.
Usul pemecatan justru datang dari Shorten. ”Untuk menyelamatkan sistem demokrasi kita dan rakyat Australia, sudah waktunya untuk memecat Joyce,” kata pemimpin oposisi ini.
Guna mendinginkan suasana, Turnbull menemui awak media selepas kegusaran Joyce untuk menyatakan ia sama sekali tak bermaksud mengkritik Partai Nasional. Pernyataannya, ujar Turnbull, tertuju pada tindakan Joyce sebagai pribadi semata.
Bertubuh bongsor, bersorot mata tajam, dan sering mengenakan topi koboi (topi Akubra yang biasa dipakai di peternakan atau untuk berjalan di hutan), Joyce secara terbuka sudah meminta maaf kepada istrinya yang ia ceraikan bulan lalu, kepada empat anak gadisnya, serta Campion.
”Buat Natalie, saya ingin menyampaikan permohonan maaf atas semua kepedihan yang timbul karena pemberitaan ini. Buat anak gadis saya, betapa saya sangat menyesal atas semua ini. Buat Vikki Campion, saya sangat menyesal telah menyeret-nyeret dia ke soal ini,” tutur politisi yang cukup disegani oleh banyak kalangan, Selasa (13/2).
Munafik
Joyce dibesarkan dari keluarga peternakan di Tamworth, New South Wales, kota kecil di bagian tenggara Australia yang dikenal sebagai kota musik country.
Bagi warga Australia, Joyce dinilai telah berlaku munafik, sesuatu yang tak dapat dimaafkan oleh rakyat. Contohnya, ia tak menyetujui pernikahan sejenis, yang sudah menjadi undang-undang baru di Australia bulan lalu, karena—menurut dia—hal itu akan menghancurkan keluarga. Namun, nyatanya ia menceraikan istrinya dan mempunyai hubungan di luar nikah.
Joyce juga dituduh memakai uang rakyat untuk tinggal selama 50 hari pada tahun lalu di Canberra, jauh lebih lama dari semua pemimpin lainnya. Padahal, tidak ada sidang parlemen waktu itu. Perlu dicatat, Campion, partner barunya, tinggal di kota itu.
Joyce juga diduga menggelembungkan gaji untuk Campion serta menciptakan dua posisi baru baginya di kantor Senator Matt Canavan, kolega Joyce.
Turnbull dijadwalkan terbang ke Amerika Serikat, pekan depan. Di sidang kabinet, Kamis lalu, ia mengatakan bahwa Joyce tidak akan bertindak sebagai wakilnya —sebagaimana biasanya—karena Joyce akan cuti selama seminggu atas usul Turnbull. Hal ini menguatkan spekulasi bahwa sebenarnya Turnbull ingin Joyce mundur agar pemerintahannya tidak tercoreng skandal seks.
Mengapa tiba-tiba Turnbull menyerang Joyce, masih tanda tanya. Apalagi, serangan itu berpotensi mengguncang pemerintahannya sendiri. Apakah Partai Nasional akan bereaksi dengan menarik pemerintah untuk hanyut bersama, atau mungkinkah Joyce akan mencoba berbalik untuk kompak lagi dengan Turnbull, terutama setelah pertemuan di Sydney, Sabtu kemarin.
Hanya hari-hari ke depan yang mampu menjawab.