Pesawat nirawak itu ditembak jatuh oleh pesawat tempur Israel setelah diklaim memasuki wilayah Israel dari Suriah. Sambil menunjukkan potongan baja berwarna hijau tua di Konferensi Keamanan di Muenchen, Jerman, Minggu (18/2), Netanyahu merujuk pidatonya kepada Menlu Iran Mohammad Javad Zarif. ”Tuan Zarif, apakah Anda mengenali ini? Tentulah. Ini milik Anda. Anda bisa membawa pulang ini dengan pesan kepada para tirani di Teheran, jangan coba-coba dengan Israel,” kata Netanyahu.
”Jika harus, kami akan bertindak bukan saja terhadap sekutu Iran, melainkan juga terhadap Iran, Israel tidak akan mengizinkan rezim Teheran menjeratkan tali teror di leher kami,” kata Netanyahu.
Menlu Iran Javad Zarif yang berpidato kemudian membalas pernyataan Netanyahu dengan mengatakan bahwa pidatonya tak ubahnya ”sirkus kartun yang tak layak direspons”. Zarif juga menegaskan bahwa pesawat nirawak itu bukan milik Iran.
Jatuhnya pesawat jet Israel, kata Zarif, telah menghancurkan reputasi Israel yang merasa ”tak terkalahkan”. ”Israel menerapkan kekerasan sebagai kebijakan terhadap negara-negara tetangganya,” kata Zarif
Otoritas Israel menyatakan telah menembak jatuh pesawat nirawak pada 10 Februari lalu dan merespons dengan serangan terhadap sistem kontrol Iran untuk pesawat di Suriah. Dalam serangan itu, satu pesawat tempur F-16 Israel ditembak jatuh. Insiden itu diyakini yang pertama kali terjadi pada pasukan tempur Israel sejak 1982. Sikap Israel yang secara terbuka mengumumkan telah menembak target Iran di Suriah itu juga yang pertama kali terjadi sejak perang berkecamuk di Suriah pada 2011. Berdasarkan analisis terhadap serpihan pesawat nirawak, Israel meyakini pesawat itu merupakan
”salinan” dari pesawat milik AS yang ditangkap Iran pada 2011.
Netanyahu mengatakan, Pemerintah Israel tidak bermusuhan dengan rakyat Iran dan berbelasungkawa atas jatuhnya pesawat Iran yang menewaskan 66 orang penumpangnya, Minggu.
Meningkat
Ketegangan di antara kedua negara terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir, menyusul kekhawatiran Israel bahwa Iran akan hadir secara permanen di Suriah untuk meluaskan pengaruhnya di Timur Tengah.
”Yang disesalkan adalah begitu NIIS terdesak, Iran masuk, dan mencoba membangun emporium di sekeliling Timur Tengah, dari selatan di Yaman, juga membangun jembatan darat dari Iran ke Irak, Suriah, Lebanon, dan Gaza. Ini merupakan perkembangan yang membahayakan kawasan,” kata Netanyahu.
Netanyahu mendesak pejabat AS dan Eropa bersama-sama menekan Iran dan harus menulis ulang kesepakatan nuklir Iran 2015. Perancis, Inggris, Jerman, Rusia, dan China, yang menandatangani kesepakatan itu bersama Iran dan AS, menyatakan bahwa kesepakatan itu tak bisa ditulis ulang dan telah berjalan baik.
Senator Rusia Aleksey Pushkov menyatakan, penghapusan kesepakatan nuklir sama dengan memilih antara perang atau damai.
Sejumlah pengamat menilai, pemerintahan Suriah—yang didukung Rusia dan Iran—ingin menghentikan aktivitas serangan udara Israel di dalam Suriah. (AP/AFP/REUTERS/MYR)