Pesawat Bawa 66 Orang Jatuh, Cuaca Buruk Hambat Pencarian
Oleh
Pascal S Bin Saju
·2 menit baca
TEHERAN, SENIN — Regu penyelamat Iran berjuang menembus cuaca buru pada Senin (19/2) untuk mencari pesawat dengan 66 orang yang hilang di pegunungan di Zagros, Iran selatan, Minggu (18/2).
Lima helikopter yang dikerahkan sejak Senin pagi untuk melacak posisi pesawat Aseman Airlines bernomor penerbangan EP3704 itu akhirnya kembali ke pangkalan karena angin kencang dan kabut tebal.
”Sayangnya, angin kencang dan jarak pandang yang sangat pendek tidak memungkinkan helikopter-helikopter itu melanjutkan pencariannya,” kata pejabat Palang Merah kepada kantor berita Iran, ISNA.
”Daerah pegunungan sulit dilalui. Kabut tebal, salju, dan hujan membuat kami mustahil menggunakan helikopter,” kata Morteza Salini, ketua tim penyelamat Iran.
Sejumlah pejabat Iran mengatakan, ratusan pendaki gunung, anjing, dan pesawat nirawak dikerahkan ke lokasi yang diduga menjadi tempat kecelakaan di Gunung Dena berlokasi di wilayah pegunungan Zagros, ketinggian sekitar 4.500 meter di atas permukaan laut.
”Anggota tim mencari dengan berjalan kaki dan sejauh ini mereka belum mendapatkan apa-apa,” kata pejabat Palang Merah, Senin.
Pesawat ATR-72 bermesin ganda, yang telah beroperasi selama 25 tahun, dengan mengangkut 66 orang terbang dari Bandara Mehrabad, Teheran, pada Minggu pukul 08.00 waktu setempat menuju kota Yasuj. Namun, 45 menit setelah lepas landas, pesawat itu hilang dari pantauan radar.
TV Iran menyebutkan, tim SAR telah mencapai lokasi sebelum fajar menyingsing. Manajemen Aseman Airlines menyatakan, semua penumpang dan kru tewas.
Beberapa anggota keluarga korban pesawat naas itu ikut ke gunung Dena, diduga tempat jatuhnya pesawat. Namun, mereka pun bersusah payah mencapai tujuan.
Tim penyelidik kecelakaan pesawat dari Badan Keamanan Udara Perancis (BEA) pun tiba di Iran pada Senin ini untuk membantu pencarian. ”Tiga penyidik dan penasihat teknis kami akan terbang ke tempat jatuhnya pesawat Iran itu,” kata juru bicara BEA. (AFP/REUTERS/AP)