SIDNEY, SELASAPartai Nasional cabang Western Australia mencabut dukungan terhadap Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce terkait skandal seks di kabinet Australia. Hal ini menimbulkan keretakan di dalam partai koalisi yang berkuasa. Joyce yang menjadi pemimpin federal Partai Nasional itu menolak mengundurkan diri dan yakin masih mendapat dukungan dari partai.
Skandal seks atau hubungan di luar nikah Joyce dengan mantan anggota stafnya itu mengguncang kabinet Australia. Media setempat menyebutkan, bayi hasil hubungan mereka kemungkinan akan lahir bulan ini. ”Tindakan Joyce bukan hanya menyakiti keluarga, melainkan juga merusak organisasi Partai Nasional dalam jangka panjang,” kata Ketua Partai Nasional cabang Western Australia Mia Davies, Selasa (20/2).
Menyusul mencuatnya skandal seks Joyce, PM Australia Malcolm Turnbull mulai Kamis lalu menerapkan larangan hubungan seks antara pejabat tingkat menteri dan staf. Turnbull dari Partai Liberal juga menilai Joyce sudah membuat ”kesalahan dalam membuat keputusan dan mengejutkan” karena berselingkuh dengan bekas anggota staf yang kini hamil.
Dalam ketentuan konvensi koalisi yang disepakati antara Partai Nasional dan Partai Liberal, sebagai pemimpin dari Partai Nasional Joyce otomatis mendapat jabatan wakil PM. Namun, skandal seks telah menimbulkan ”badai politik” di koalisi kedua partai. Skandal ramai dibicarakan masyarakat karena selama ini Joyce dikenal mengampanyekan nilai-nilai tradisional keluarga Katolik.
Pencabutan dukungan kepada Joyce oleh Partai Nasional cabang Western Australia tak akan mengganggu pemerintahan. Hal ini bisa terjadi karena tak satu pun dari 16 anggota Partai Nasional yang duduk di parlemen federal dari Western Australia.
”Saya tidak menyangka isu di tingkat federal akan berpengaruh di wilayah barat. Sementara di timur atau kelompok mayoritas partai justru memiliki pandangan berbeda. Padahal, mereka justru lebih berpengaruh,” kata Joyce, dikutip The Sydney Morning Herald.
Desakan mundur
Dukungan terhadap Joyce tak hanya memudar dari partai, tetapi juga dari masyarakat Australia. Hasil jajak pendapat newspoll harian The Australian menyebutkan, dua pertiga pemilih Australia menuntut Joyce mengundurkan diri. Jika dukungan dari pemilih turun, dikhawatirkan partai akan kehilangan suara di pemilu tingkat negara bagian.
Pengamat politik dari Australia, David Black, menilai tak lazim ada partai cabang negara bagian yang menarik dukungan bagi pemimpin di tingkat federal. ”Kasus seperti ini tak lazim. Ia lalu tidak hanya menolak untuk mundur, tetapi juga malah seperti mau melawan,” ujarnya.
Saat ini Partai Nasional cabang Western Australia berada dalam kondisi tertekan menyusul hasil buruk dalam pemilu negara bagian tahun lalu. Western Australia yang kaya sumber mineral dijadwalkan kembali menyelenggarakan pemilu pada 2021. ”Akibat tindakan Joyce, citra Partai Nasional di wilayah Western Australia rusak. Kasus ini juga mengganggu partai di tingkat negara bagian dan federal,” tutur Davies. (REUTERS/AFP/LUK)