Ratusan murid dan guru dari sekolah di Parkland, Florida, tempat terjadinya penembakan massal yang menewaskan 17 orang, berdemo menuntut pengetatan pemilikan senjata api.
PARKLAND, RABU Pembunuhan massal yang terjadi pekan lalu dilakukan oleh Nikolas Cruz (19), murid yang bermasalah di Sekolah Menengah Marjory Stoneman Douglas, di Parkland, Florida. Ini adalah salah satu insiden mematikan terbesar dalam sejarah sekolah negeri di AS.
”Kami berada di sini untuk memastikan bahwa tragedi seperti itu tidak terulang lagi,” kata Diego Pfeiffer, murid senior di Stoneman.
Menurut Otoritas AS, Cruz, yang sudah ditahan dan didakwa dengan 17 tuduhan pembunuhan, mempersenjatai dirinya dengan senapan serbu semiotomatis AR 15 yang ia peroleh secara legal dari dealer senjata tahun lalu. Ketika itu Cruz masih berusia 18 tahun.
Seruan untuk gerakan nasional menuntut pengetatan penggunaan senjata terus mendominasi media sosial sejak terjadinya insiden di Parkland. Aksi besar yang dicanangkan adalah ”March for Our Lives” yang akan dilaksanakan pada 24 Maret di Washington DC. Gerakan ini dimotori oleh sejumlah murid dari Parkland dan dalam waktu singkat telah menarik simpati dan dukungan dari sejumlah kota di AS, termasuk dari tokoh-tokoh ternama.
Aktor George Clooney dan istrinya, Amal, yang merupakan pengacara hak asasi manusia, menyatakan akan memberi donasi 500.000 dollar AS untuk mendanai aksi turun ke jalan tersebut. Dukungan juga datang dari sutradara Hollywood, Steven Spielberg, dan tokoh media Oprah Winfrey yang masing-maisng akan mengontribusikan dana 500.000 dollar AS.
Jajak pendapat yang dilakukan Washington Postal News, kemarin, menyebutkan, 77 persen rakyat AS yakin bahwa Kongres yang dikuasai oleh kubu Republik tidak melakukan upaya signifikan untuk mencegah terjadinya penembakan massal. Sementara sebanyak 62 persen mengatakan Trump tidak melakukan upaya yang cukup untuk mencegah hal itu.
Ditolak
Parlemen Florida menolak usulan RUU untuk mencegah penjualan senapan buru. DPR Florida bahkan telah selesai membahas dua RUU dalam masa persidangan ini untuk memperluas akses terhadap kepemilikan senjata.
Namun, situasi terakhir memperlihatkan perubahan arah. Senator Bill Galvano yang akan menjadi ketua parlemen Florida, menyerukan perlunya RUU untuk meningkatkan batasan umur individu membeli senjata dari 18 tahun menjadi 21 tahun.
Masa persidangan akan berakhir pada 9 Maret sehingga tidak tersisa waktu untuk melakukan pemungutan suara. ”Kami akan memastikan semua berjalan dan belajar dari pengalaman,” kata Galvano.
Presiden Donald Trump, Selasa lalu, menandatangani memorandum kepada Jaksa Agung untuk membuat peraturan yang melarang alat yang dapat mengubah senjata api menjadi senapan mesin seperti bump stock yang digunakan dalam pembunuhan massal di Las Vegas, Oktober 2017.
Kepemilikan senjata dilindungi oleh Amandemen Kedua dalam Konstitusi AS dan sampai hari ini menjadi isu kontroversial yang membelah keberpihakan rakyat AS.
Para murid sekolah di AS juga bertekad akan menekan Kongres AS untuk melakukan pengetatan senjata. Ratusan murid berunjuk rasa di sebuah taman di Los Angeles, awal pekan ini, menyuarakan tuntutan serupa
”Saya yakin mereka akan mendengarkan suara kami. Perjalanan kami ini akan berujung pada isu pengetatan kepemilikan senjata seperti pengecekan yang ketat terhadap latar belakang pembeli,” kata Chris Grady (19), murid senior dari Parkland.