"Forum ini adalah sebuah kesempatan bersejarah dan tidak pernah terjadi sebelumnya untuk memperkuat kerja sama strategis dengan ASEAN dan sekaligus memberikan aneka keuntungan yang terukur di bidang ekonomi dan keamanan bagi Australia.” Pernyataan itu disampaikan Perdana Menteri Malcolm Turnbull ketika tahun lalu mengumumkan Australia menjadi penyelenggara ASEAN-Australia Special Summit 2018. Pemerintah Australia antusias dengan forum yang bakal digelar 17-18 Maret itu.
Sydney disiapkan Pemerintah Australia menjadi tempat pelaksanaan forum itu. PM Turnbull, dalam rilis resminya, menyatakan, ASEAN-Australia Special Summit 2018 jadi penanda perdana Australia menjadi tuan rumah sebuah forum dengan ASEAN. Forum itu jadi momen penting bagaimana Australia bersama ASEAN dapat melanjutkan upaya menciptakan sebuah kawasan yang lebih aman sekaligus lebih makmur.
”ASEAN-Australia Special Summit akan menciptakan kesempatan ekonomi yang besar bagi Sydney, meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan ke kota itu saat forum global itu digelar,” kata Turnbull.
Asisten Sekretaris Satu pada Kantor Perdana Menteri dan Kabinet Australia Simon Merrifield, kepada perwakilan media dari sembilan negara anggota ASEAN, di Sydney, Australia, Senin (19/2), menyatakan, pertemuan nanti dimanfaatkan Pemerintah Australia untuk menegaskan eratnya hubungan Australia-ASEAN, membuka peluang kerja sama, berbagi ide dan inisiatif, sekaligus program di masa selanjutnya.
Ketertarikan Australia menggelar sebuah forum khusus dengan ASEAN dimulai sejak 2015 dan berlanjut dua tahun terakhir, termasuk menggelar aneka pertemuan persiapan dengan Filipina sebagai ketua ASEAN 2017.
Melalui forum itu, Australia berharap dapat meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dan keamanan. Forum khusus ASEAN-Australia itu diharapkan menghasilkan 12 bentuk kerja sama. Kerja sama itu menyangkut, antara lain, bidang ekonomi, pendidikan, pertahanan, siber, perdagangan di dunia digital, penanganan perdagangan manusia antarnegara dan melawan terorisme. Negara-negara ASEAN adalah mitra perdagangan kedua terbesar Australia setelah Australia-China.
Mengiringi forum itu, digelar pertemuan para pengusaha mikro, kecil, dan menengah. Masukan-masukan dalam forum itu akan disampaikan kepada para pemimpin Australia-ASEAN. Forum CEO itu bakal secara spesifik membahas enam area topik, yaitu suplai energi di masa mendatang, infrastruktur, manufaktur, layanan dunia digital, agrikultur, dan pariwisata.
Turnbull ke AS
Kunjungan Turnbull ke AS pekan ini dan bertemu Presiden Donald Trump menjadi ”prolog” ASEAN-Australia Spesial Summit 2018. Kantor berita Associated Press melaporkan, salah satu topik pertemuan dua pemimpin itu sebagaimana diberitakan adalah pertimbangan gagasan Australia, AS bersama
India dan Jepang atas sebuah kerja sama pembangunan sebagai alternatif terhadap proyek infrastruktur raksasa yang
digagas China. Langkah ini jika terwujud dinilai dapat menandingi pengaruh China yang sekarang terus meluas melalui program Satu Sabuk Satu Jalan (OBOR).
Di tengah perebutan pengaruh antara AS dan China, lembaga think tank Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI) mendorong Australia bergabung sebagai anggota ASEAN untuk menambah kekuatan dan pengaruh Asia Tenggara sampai
ke wilayah Australia dan Selandia Baru. Bersama Selandia Baru, kesempatan Australia bergabung dengan ASEAN itu terbuka pada 2024 seiring dengan berjalannya Masyarakat Ekonomi ASEAN.
”Bergabung dengan ASEAN adalah jalan terbaik bagi masa depan kita di Asia Tenggara dan Asia secara lebih luas,” kata Graeme Dobell, penyusun laporan terbaru ASPI yang dirilis awal pekan ini.
Menurut dia, Forum ASEAN-Australia Special Summit 2018 cukup strategis bagi Australia untuk mendorong hal itu. Forum itu secara simbolis menjadi penghantar pada isi atau substansi maksud dan keinginan Australia atas Asia Tenggara.
”ASEAN sebagai perhimpunan dengan kekuatan menengah memerlukan kekuatan menengah lainnya dari Australia dan Selandia Baru,” kata Dobell.