Mantan Wartawan Dilantik Jadi Wakil Perdana Menteri
Oleh
HARRY BHASKARA Koresponden Kompas<div> dari Brisbane, Australia </div>
·2 menit baca
BRISBANE, KOMPAS — Mantan wartawan, Michael McCormack, dilantik menjadi Wakil Perdana Menteri Australia yang baru, Senin (26/2), menggantikan Barnaby Joyce. Ia juga menggantikan Joyce sebagai menteri infrastruktur dan transportasi.
Joyce resmi mundur, Senin, setelah skandal seks dengan mantan sekretarisnya terkuak hampir tiga minggu lalu. Meski demikian, ia akan tetap menjadi anggota parlemen.
”Saya akan menghormati kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan dengan selalu melakukan yang terbaik,” kata
McCormack (53) seusai terpilih menjadi Ketua Partai Nasional menggantikan Joyce. ”Saya seorang pemain tim dan akan bermain dengan tim terbaik dari pedalaman dan daerah Australia.”
Partai Nasional, yang dikenal sebagai pembela kepentingan rakyat pedalaman, berkoalisi dengan Partai Liberal pimpinan Malcolm Turnbull dalam pemerintahan koalisi saat ini. Ketua Partai Nasional secara tradisi menjadi wakil perdana menteri.
Turnbull, yang sempat melampiaskan kemarahannya pada Joyce sebelum Joyce mundur, langsung mengucapkan selamat. ”Partai Liberal telah berkoalisi dengan kaum Nasional lebih dari 70 tahun dan kerja sama kami yang langgeng dan berhasil dalam berpolitik dengan Partai Nasional akan terus berlanjut di bawah kepemimpinan Michael,” ujar Turnbull yang dikutip ABC.
Para pengamat mengatakan, tak banyak yang akan berubah di Partai Nasional. McCormack kurang dikenal dan minim pengalaman. Berasal dari New South Wales, negara bagian yang paling banyak menelurkan pemimpin Partai Nasional dalam 50 tahun terakhir, McCormack muncul hampir tanpa tandingan. Anggota Partai Nasional lain, George Christensen, mencoba menahan laju McCormack, tetapi kalah dalam pemungutan suara.
McCormack memiliki pembawaan tenang. Ia menjadi anggota parlemen delapan tahun lalu dan dikenal sebagai politisi low profile, jago berpidato, dan hampir tak pernah mengonsumsi alkohol. Ia pernah berkali-kali meminta maaf atas tulisannya di surat kabar pada 1993. Di tulisan itu, ia mendamprat perilaku orang-orang gay sebagai tak bermoral dan menuduh mereka sebagai penyebar penyakit AIDS. Belakangan, ia mengatakan tak berpendapat seperti itu lagi.