Trump Menuai Kecaman
Trump menyatakan, penerapan tarif itu akan diberlakukan dalam waktu yang lama meskipun secara spesifik hal itu tidak dinyatakannya. Menurut dia, penerapan itu adalah respons pemerintah dan negaranya terhadap praktik dagang tidak adil terhadap AS.
”Apa yang telah berlangsung selama beberapa dekade memalukan. Benar-benar memalukan,” kata Trump. ”Ketika tiba waktunya negeri kita tidak mampu memproduksi aluminium dan baja, kalian sama saja hampir tidak memiliki apa-apa sebagai sebuah bangsa.”
Produksi aneka bahan baku, termasuk baja dan aluminium, dari luar negeri yang kemudian masuk ke AS—khususnya dari China—telah ikut menurunkan harga. Namun, kondisi itu dinilai memukul para produsen AS. Hal tersebut menimbulkan situasi pelik. Departemen Perdagangan AS menyebutnya sebagai sebuah ancaman nasional.
”Kalian akan memiliki proteksi untuk pertama kalinya setelah sekian lama dan kalian akan dapat menumbuhkan kembali industri-industri kalian. Itulah yang saya inginkan. Kalian harus menumbuhkan kembali industri-industri itu,” papar Trump.
Kecaman pertama muncul dari Presiden Komisi Eropa Jean- Claude Juncker. Ia menyatakan Uni Eropa akan segera bereaksi secara tegas atas langkah Washington itu demi mempertahankan kepentingan-kepentingan UE.
”Kami tidak akan duduk diam ketika industri kami terpukul oleh sebuah tindakan tidak adil yang bisa berisiko terhadap pekerjaan ribuan warga Eropa,” ujar Juncker.
Respons lebih keras ditunjukkan Menteri Perdagangan Kanada Francois-Philippe Champagne. Menurut dia, keputusan dari kedua negara atas langkah AS itu akan saling berdampak.
”Tarif atau kuota apa pun yang akan dikenakan terhadap industri baja dan aluminium Kanada tidak dapat diterima,” kata Champagne.
Menteri Perdagangan Australia Steve Ciobo menyatakan kekhawatiran Canberra sebelumnya kini ternyata dibalas oleh negara-negara besar. Hal itu dinyatakannya tidak diinginkan oleh siapa pun. Karena terdistorsinya perdagangan bebas, ia pun khawatir akan banyak orang yang kehilangan pekerjaan.
Perang dagang
Trump sudah lama merencanakan untuk menerapkan tarif di sejumlah produk, termasuk baja dan aluminium. Ia menuduh sejumlah negara menerapkan praktik dumping dan mempraktikkan perdagangan yang tidak adil. China menjadi salah satu negara utama yang dituduh Trump.
Beijing sejauh ini belum mengeluarkan komentar atas langkah Washington. Namun, sejumlah pihak langsung menganalisis kemungkinan terjadinya perang dagang. Salah satu alasannya adalah demi kepentingan negara masing-masing.
Di AS, harga baja dan aluminium diperkirakan akan langsung naik. Meski hal itu positif bagi produsen produk manufaktur di AS, kenaikan harga tetap akan berimbas buruk bagi pabrik pengguna logam. (AP/AFP/BEN)