”Kami akan lebih berani dalam mereformasi diri dan lebih membuka diri,” kata Li Keqiang di depan 3.000 anggota badan legislatif Kongres Rakyat Nasional China, di Beijing, Senin (5/3).
Pernyataan Pemerintah China untuk mempermudah investor asing sudah disampaikan sebelumnya. Namun, dalam kenyataannya, sejumlah calon investor asing tetap mengeluhkannya. Beberapa hal yang dikeluhkan terutama keterbatasan kepemilikan dan syarat untuk mentransfer teknologi. Kondisi itu menimbulkan keengganan dari kalangan investor asing.
Li Keqiang menjanjikan kondisi lebih baik pada tahun ini dan masa-masa selanjutnya. Beijing akan lebih ramah bagi pasar. Hal itu antara lain dilakukan dengan memastikan rencana-rencana membuat badan-badan usaha milik negara di sejumlah sektor, di antaranya industri, telekomunikasi, dan keuangan.
”Badan-badan usaha itu sepatutnya, melalui reformasi dan inovasi, berada di jajaran terdepan untuk mengejar pembangunan berkualitas tinggi,” ungkap Li.
Dalam forum itu, Li Keqiang juga mengungkapkan target pertumbuhan ekonomi China tahun ini. Besaran pertumbuhan sama dengan target tahun sebelumnya, yakni 6,5 persen. Angka itu termasuk dalam target pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di antara negara-negara besar di tataran global sekarang.
Ekonomi China pada tahun lalu tumbuh sekitar 6,9 persen. Angka itu memang melebihi target pertumbuhan yang dicanangkan pemerintah. Namun, tercapainya target itu didukung oleh penggelontoran pinjaman perbankan dan pertumbuhan sektor perumahan. Dua hal itu berupaya ditekan oleh pemerintah di tengah menguatnya kekhawatiran atas kredit macet yang dapat membahayakan perekonomian secara umum.
Pengumuman target pertumbuhan ekonomi sekaligus langkah-langkah Pemerintah China untuk mewujudkannya ditunggu oleh kalangan dunia usaha dan ekonom. Apalagi, hal itu dilakukan di tengah konsolidasi politik di Beijing.
Sebagaimana diwartakan, Partai Komunis China mengusulkan penghapusan batas waktu kekuasaan presiden. Hal itu ditentukan dalam pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional China pekan ini.
Keyakinan pasar
Sejumlah analis tetap belum yakin terhadap kemampuan Beijing mencapai target pertumbuhan ekonomi tanpa stimulus dari perbankan serta belanja pemerintah sepanjang tahun ini. Namun, terkait kondisi usaha di China, PM Li menjanjikan kemajuan dalam pengembangan industri-industri di negara itu, antara lain mobil listrik. Beijing menjanjikan pula regulasi lebih baik di industri keuangannya.
Ekonom Macquarie Capital, Larry Hu, dalam laporannya, meyebutkan, kini saatnya China merealisasikan hasil konsolidasi internal sepanjang setengah dasawarsa terakhir. ”Saat ini konsolidasi kekuasaan hampir selesai. Pasar menunggu perubahan prioritas kebijakan dalam lima tahun selanjutnya,” ujarnya.
Pemerintah China pekan ini diperkirakan juga akan mengangkat Liu He sebagai penasihat ekonomi tertinggi pemerintah. Liu He adalah pendukung pasar terbuka. (AP/REUTERS/BEN)