Thanathorn berharap bisa menggaet suara para pemilih muda. Dalam sambutan peluncuran partai baru itu, Thanathorn mengatakan, mereka tidak membutuhkan pemerintahan yang lahir dari moncong senjata.
”Tujuan saya adalah menjadikan partai ini berdiri memperjuangkan prinsip-prinsip demokrasi. Saya ingin melihat partai politik yang berani menghadapi organisasi, institusi, dan nilai-nilai yang berlawanan dengan demokrasi,” kata Thanathorn.
Ia menambahkan, partainya akan memperjuangkan prinsipprinsip progresif, seperti pemerintahan yang transparan serta kesetaraan dan ekonomi yang adil untuk semua warga Thailand. Partainya juga tidak akan menggandeng figur-figur populer. Di tengah keriuhan sebuah pusat kesenian di Bangkok, mereka menjanjikan akan membawa negara itu keluar dari kebuntuan politik serta deraan korupsi.
”Beri kesempatan pada demokrasi,” kata lulusan New York University Stern School of Business itu lebih lanjut.
Junta
Sebagaimana disebutkan, sejak kudeta tahun 2014, Thailand berada di bawah kekuasaan militer. Hak-hak demokrasi, seperti kebebasan berkumpul dan berpendapat, sangat dibatasi.
Partai Masa Depan lahir tiga bulan lalu dari rangkaian pembicaraan antara Thanathorn— eksekutif sebuah produsen suku cadang mobil terkemuka Thailand—dan Piyabutr Saengkanokkul, profesor hukum muda.
Deklarasi Partai Masa Depan itu dilakukan dua minggu setelah komisi pemilihan umum Thailand membuka pendaftaran untuk partai-partai baru. Sebelumnya, Militer Thailand—yang mengambil alih kekuasaan pada Mei 2014—telah mengizinkan pendaftaran partai politik yang akan ikut dalam pemilihan umum pada awal 2019.
Puluhan partai politik mendaftar ke komisi pemilihan umum. Partai Masa Depan adalah partai ke-58 yang ikut mendaftar sejak proses pendaftaran dibuka pada 2 Maret lalu.
Paman Thanathorn, Suriya Juangroonruangkit, memegang beberapa posisi penting dalam partai pendukung mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, Partai Thai Rak Thai. Karena itu, Thanathorn disebut beberapa orang sebagai ”Thaksin berikutnya”.
Namun, Thanathorn menolak dikaitkan dengan Thaksin yang kini berada di pengasingan di Uni Emirat Arab. Thanathorn menegaskan tidak berpihak pada kelompok apa pun.