Ingat Afrika sebagai ”Wakanda”, Bukan ”Gods Must Be Crazy”
Oleh
kris razianto mada
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Masyarakat dan pebisnis Indonesia perlu mengubah persepsi terhadap Afrika. Perubahan itu penting untuk menangkap peluang kerja sama ekonomi di Afrika.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Natsir mengatakan, selama ini Afrika dipersepsikan kurang tepat.
”Sudah bukan masanya lagi Afrika diingat sebagai (film) Gods Must Be Crazy. Afrika sekarang diingat sebagai Wakanda (negara rekaan dalam film Black Panther),” ujarnya, Kamis (22/3), di Jakarta.
Perubahan persepsi itu salah satu tujuan penyelenggaraan Indonesia-Afrika Forum di Bali, 10-11 April 2018. Kementerian Luar Negeri mengundang 500 peserta dari Indonesia dan Afrika.
Direktur Afrika pada Kementerian Luar Negeri Daniel Tumpal mengatakan, Afrika merupakan benua dengan penduduk muda berjumlah besar. Fakta itu berarti Afrika punya peluang pasar yang besar.
”Masalahnya justru di Indonesia, ada persepsi yang kurang tepat soal Afrika,” ujarnya.
Selama ini, sejumlah pengusaha Indonesia sudah berinvestasi atau mengekspor produk ke negara-negara Afrika. Indonesia antara lain mengekspor sabun dan makanan ringan.
”Forum ini bukan tujuan, justru sebagai perantara untuk membuka peluang-peluang selanjutnya. Indonesia punya modal di Afrika,” ujar Daniel.