Perlindungan WNI Jadi Fokus Kementerian Luar Negeri
Oleh
Kris Razianto Mada
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Luar Negeri mengundang sejumlah mantan penerima beasiswa negara sahabat, Kamis (22/3), di Jakarta. Lewat bincang-bincang itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan sejumlah informasi terkait politik luar negeri Indonesia.
Retno antara lain menyampaikan soal perlindungan WNI. ”Saya, kalau cerita soal perlindungan, bisa dua hari,” ujarnya dalam acara bincang-bincang Menlu RI, Arah Kebijakan dan Politik Luar Negeri RI.
Perlindungan WNI menjadi salah satu fokus perhatian Kementerian Luar Negeri. Salah satu tantangan terkait perlindungan WNI yang pernah dialami Retno adalah kala harus mengevakuasi ribuan WNI dari Yaman. ”Kami harus memastikan, tidak ada satu pun WNI cedera,” lanjutnya.
Ia juga pernah mengunjungi pekerja Indonesia di perkebunan yang jauh di pedalaman negara lain. Dalam kunjungan itu, ia mendapat masukan soal seluk-beluk tantangan sebagai pekerja migran Indonesia di negara lain.
Berdasar masukan-masukan itu, Indonesia membuat kebijakan-kebijakan untuk lebih memudahkan WNI di luar negeri. ”Pemerintah membuatnya semudah mungkin,” ucapnya.
Retno juga mengingatkan WNI di luar negeri agar selalu mengikuti hukum di negara yang didatangi. Kepatuhan pada hukum itu akan menghindarkan WNI dari masalah di luar negeri.
Terkait politik luar negeri Indonesia, ia menjelaskan, Indonesia tetap berpegang pada prinsip bebas aktif. Indonesia juga terus aktif mendorong kebiasaan berdialog di kawasan dan internasional. Kebiasaan itu salah satu cara untuk menjaga perdamaian.