Soal Perbatasan Irlandia Utara, UE Solid Dukung Posisi Irlandia
Oleh
·3 menit baca
LONDON, RABU -- Negara-negara Uni Eropa mendukung posisi Irlandia dalam perundingan Brexit terkait isu perbatasan Irlandia Utara. Hal itu mencuat dalam pertemuan Kanselir Jerman Angela Merkel dengan PM Irlandia Leo Varadkar di Berlin, Jerman, Selasa (20/3).
Pertemuan itu berlangsung sehari setelah UE dan juru runding Inggris mengumumkan kesepakatan terkait masa transisi pasca-Brexit, namun belum ada solusi jelas terkait isu perbatasan. Varadkar menekankan, "solusi penyokong (backstop)" yang menetapkan Irlandia Utara akan tetap masuk dalam "persatuan pabean UE (custom union)" harus diterapkan sampai ada alternatif kesepakatan yang lebih baik.
Jika London mengusulkan solusi yang mirip dengan custom union, kata Varadkar, hal itu akan mengurangi banyak persoalan. "Tetapi, jika yang diusulkan London lebih lemah dari itu, hal tersebut akan ditolak," ujar dia. Terkait itu, Merkel meyakinkan Varadkar bahwa Jerman mendukung posisi Irlandia.
Dukungan seluruh negara UE terhadap isu perbatasan Irlandia Utara akan dinyatakan dalam pertemuan puncak para pemimpin UE di Brussels, Jumat. "Terkait isu yang paling kontroversial, Irlandia, PM May telah menyatakan jaminannya pada saya bahwa ia akan menerima seluruh opsi yang disepakati pada Desember," kata Presiden Dewan Eropa Donald Tusk dalam surat yang ditujukan kepada seluruh pemimpin di UE.
Isu Gibraltar
Selain masalah Irlandia Utara, persoalan lain yang juga harus diselesaikan adalah isu Gibraltar yang dipersengketakan antara Inggris dan Spanyol. Kepada wartawan, Tusk menyatakan, ke-27 negara UE mendukung penuh hak veto Spanyol terkait kesepakatan Brexit. Sedangkan para menteri Inggris menyebutkan, perundingan bilateral antara Inggris-Spanyol terkait Gibraltar sudah berlangsung dengan baik.
Soliditas Uni Eropa akan terus diuji dalam perundingan Brexit karena masing-masing negara memiliki hubungan perdagangan yang unik dengan Inggris. Misalnya saja, pengaturan penerbangan komersial milik Finlandia yang harus singgah di Inggris untuk rute ke Asia, atau maskapai penerbangan Spanyol, Iberia, yang pada 2010 bermerger dengan British Airways untuk melayani jalur di dalam Eropa.
Luksemburg menjadi basis sejumlah bank dan perusahaan keuangan Inggris. Ini menyebabkan Luksemburg harus membuat kompromi agar tidak terjadi perubahan drastis pasca Brexit.
Dalam draf yang akan menjadi kerangka dalam perundingan perdagangan antara Inggris-UE yang diperoleh kantor berita Associated Press, UE mengingatkan dampak yang akan dihadapi Inggris jika Inggris berkeras keluar dari pasar tunggal maupun persatuan pabean Eropa. "Perbedaan dalam masalah tarif eksternal serta hilangnya institusi bersama dan sistem hukum bersama, kemungkinan akan menimbulkan konsekuensi negatif terhadap ekonomi, khususnya di Inggris," demikian draf pernyataan UE.
Aksi buang ikan
Para demonstran pro Brexit di London, Rabu kemarin, membuang ikan ke Sungai Thames sebagai tanda protes terhadap kesepakatan Inggris-UE soal periode transisi (Maret 2019 sampai Desember 2020). Selama periode itu, Inggris harus tunduk pada aturan penangkapan ikan UE yang—menurut nelayan Inggris—sangat merugikan mereka.
Dalam aksi protes itu, mantan Ketua Partai Kemerdekaan Inggris Nigel Farage membuang satu nampan ikan haddock ke sungai. Menurut Farage, pemerintah Inggris telah kehilangan keberanian dan kekuatan untuk "mengambil kembali kontrol perairan Inggris". (AP/AFP/REUTERS/MYR)