Trump Puji Putra Mahkota Arab Saudi
”Adalah sebuah kehormatan Putra Mahkota Arab Saudi bersama kita,” ucap Trump sebelum santap siang bersama di Ge-
dung Putih, Selasa (20/3). Dia menyebut hubungan kedua negara saat ini merupakan yang terbaik dibandingkan dengan sebelumnya.
Ini merupakan kunjungan pertama Pangeran Mohammed bin Salman ke AS sejak dia dinobatkan ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, sebagai putra mahkota menggantikan sepupunya, Mohammed bin Nayef, Juni tahun lalu. Trump banyak memuji putra mahkota Saudi yang kini gencar melakukan perubahan di negaranya itu.
”Anda sebelumnya adalah putra mahkota, kini lebih dari putra mahkota,” puji Trump.
Trump menyatakan rindu dengan Raja Salman dan memuji keputusan Raja Salman memilih Pangeran Mohammed bin Salman sebagai calon penggantinya.
”Arab Saudi adalah negara sangat kaya dan semoga mereka akan memberikan sebagian kekayaannya kepada Amerika Serikat dalam bentuk pekerjaan, pembelian peralatan militer terbaik di dunia,” ujar Trump.
Hanya dari penjualan peralatan militer ke Arab Saudi, lanjut Trump, AS bisa membuka 40.000 lapangan kerja. Trump dan Pangeran Mohammed membahas kesepakatan tahun lalu soal rencana investasi Arab Saudi senilai 200 miliar dollar AS dengan Washington, termasuk pembelian peralatan militer AS secara besar-besaran oleh Riyadh.
Dalam percakapan yang diselingi ucapan dalam bahasa Inggris, Pangeran Mohammed mengatakan, nilai investasi itu bisa dilipatgandakan menjadi 400 miliar dollar AS setelah diimplementasi secara penuh dalam rentang waktu 10 tahun.
Trump memperlihatkan bagan tentang besarnya belanja perlengkapan militer AS oleh Saudi, mulai dari kapal-kapal perang, rudal pertahanan, jet tempur, hingga kendaraan-kendaraan tempur.
Pangeran Mohammed, yang juga sebagai menteri pertahanan, akan berada di AS selama tiga pekan. Dia akan mengunjungi
sejumlah kota, antara lain New York, Boston, Seattle, Los Angeles, San Francisco, dan Houston.
Di New York, dia akan bertemu dengan pihak Google dan Apple Inc. Sementara di San Francisco dan Los Angeles, dia akan bertemu dengan pengusaha hiburan. Pangeran Mohammed juga akan melakukan pembicaraan dengan Jared Kushner, menantu dan penasihat senior Trump.
Isu Iran
Di luar soal investasi, Trump dan Pangeran Mohammed membahas isu Iran. Trump kembali menyatakan keinginan untuk keluar dari kesepakatan nuklir Iran, kecuali jika ada perubahan. Arab Saudi telah menyatakan sepakat dengan Trump dan menyebut kesepakatan nuklir Iran yang sudah ditandatangani itu sebagai ”kesepakatan cacat”.
Kedua negara mempunyai pandangan yang sama keras terhadap Iran. Pangeran Mohammed bahkan pernah menyejajarkan pemimpin tertinggi Iran dengan Adolf Hitler.
Salah satu pembicaraan paling sensitif adalah menyangkut program nuklir. ”Arab Saudi tidak ingin membuat bom nuklir, tetapi tanpa ragu, jika Iran mengembangkan bom nuklir, kami secepatnya akan mengikutinya,” kata Pangeran Mohammed dalam wawancara di televisi.
Saat Trump dan Pangeran Mohammed bertemu, senator memperdebatkan rancangan undangundang untuk mengakhiri dukungan AS terhadap Saudi dalam perang Yaman yang telah menewaskan sekitar 10.000 orang. Hasil pemungutan suara di Senat menolak rancangan UU itu.
Tampilkan citra baru
Perjalanan Pangeran Mohammed ke AS juga merupakan upaya menampilkan citra Arab Saudi sebagai negara yang lebih toleran. Di AS, langkah reformasi Pangeran Mohammed mendapat sambutan positif. ”Ini bukan Arab Saudi yang sesungguhnya,” kata Pangeran Mohammed menjawab pertanyaan televisi CBS News tentang pendekatan Islam yang keras di Arab Saudi.
Dia mengatakan ingin memulihkan kembali negaranya menjadi masyarakat yang lebih toleran, lebih egaliter, sebagaimana yang dulu pernah terjadi sebelum kelompok ultrakonservatif berkuasa pada 1979. ”Kami adalah korban, terutama generasi kami yang menderita akibat kesepakatan besar itu,” ujarnya.
Selain memberikan peran sosial lebih besar bagi perempuan dan mengizinkan hiburan digelar di negaranya, Pangeran Mohammed juga mengampanyekan perubahan kurikulum pendidikan di Arab Saudi yang disebut telah dimasuki elemen-elemen ajaran kelompok terlarang. Dia mengungkapkan telah memangkas peran politik ulama-ulama garis keras dan berjanji akan mengembalikan Islam moderat.
(AFP/AP/REUTERS/RET)