TREBES, JUMAT — Dua orang tewas dalam penyanderaan yang terjadi di kota kecil Trebes, Perancis barat daya, Jumat (23/3). Dalam peristiwa ini, seorang pria bersenjata menyandera pengunjung supermarket dan menembak polisi.
Sumber di Kementerian Dalam Negeri Perancis menyatakan, untuk sementara dua orang dinyatakan tewas. ”Kondisinya bisa saja memburuk. Ada tiga orang terluka dengan satu orang di antaranya mengalami cedera serius,” tuturnya.
Polisi menambahkan, sebelum beraksi di Trebes, pelaku menembak hingga tewas satu orang di Carcassonne. Penembakan di kota yang terletak di dekat Trebes itu terjadi sebelum penyanderaan di supermarket berlangsung.
Presiden Perancis Emmanuel Macron menyatakan, insiden tampaknya merupakan tindakan terorisme. Ia memastikan polisi mengamankan lokasi supermarket, tempat penyanderaan terjadi. Wali Kota Trebes Eric Menassi, kepada BFM TV, menjelaskan, pelaku bertindak sendirian.
Penyanderaan di Trebes berakhir setelah polisi menyerbu supermarket. Lewat Twitter, Menteri Dalam Negeri Perancis Gerard Collomb menyatakan pelaku telah terbunuh.
Salah Abdeslam
BFM TV melaporkan, pelaku sebelumnya mengklaim sudah bersumpah setia terhadap kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). Ia juga meminta agar Perancis membebaskan Salah Abdeslam.
Salah Abdeslam merupakan pelaku penyerangan di Paris pada 2015 yang masih hidup. Jumlah korban tewas dalam serangan di Paris itu mencapai 130 orang.
Ada lebih dari 240 warga yang tewas akibat serangan teror di Perancis sejak 2015. Para pelaku mengklaim telah bersumpah setia terhadap NIIS atau setidaknya terinspirasi oleh kelompok tersebut.
Ruang pendingin
Pengunjung supermarket, Carole, menceritakan, saat pelaku masuk ke supermarket dan mengancam melepaskan tembakan, orang-orang menyelamatkan diri dengan bersembunyi di ruang pendingin. ”Seorang pria berteriak dan melepaskan tembakan beberapa kali. Saya lalu melihat pintu ruang pendingin. Saya minta orangorang untuk masuk dan berlindung,” ungkapnya kepada radio Franceinfo.
Menurut dia, ada sekitar 10 orang yang berada di dalam ruang pendingin. ”Ada lebih banyak suara tembakan dan kami keluar melalui pintu belakang,” papar Carole.
Para penyelidik meyakini telah mengidentifikasi pelaku penyanderaan. Menurut radio Franceinfo, orang itu dikenal oleh dinas rahasia dan sudah ditandai dalam basis data.