Chief Executive Officer (CEO) Facebook Mark Zuckerberg, dalam wawancara jarak jauh dengan sejumlah wartawan, Rabu (4/4/2018), mengakui dirinya bersalah atas bocornya data pribadi yang membuat marah para pengguna Facebook.
Meskipun demikian, Zuckerberg belum melihat ada ”dampak berarti” terhadap penggunaan Facebook ataupun penjualan iklan sejak skandal Cambridge Analytica terbongkar. Sampai pekan ini, saham Facebook anjlok 16 persen menjadi sekitar 155,10 dollar AS.
Zuckerberg menegaskan bahwa saat ini tidak ada diskusi mengenai kemungkinan ia dilengserkan. Apalagi sekarang ia merupakan pemegang saham terbesar di Facebook.
”Ketika Anda membangun sesuatu seperti Facebook yang sebelumnya belum pernah ada di dunia, selalu akan ada kesalahan,” ujar Zuckerberg yang menambahkan bahwa hal yang terpenting adalah belajar dari kesalahan.
Tak ada pemecatan
Disebutkan pula bahwa tidak ada seorang pun yang sudah dipecat terkait skandal tersebut dan tak ada rencana terkait itu. ”Saya tidak akan menyalahkan siapa pun atas kesalahan yang kami lakukan ini,” ujar Zuckerberg.
Menurut dia, Facebook seharusnya lebih banyak melakukan audit dan memeriksa pihak ketiga yang direkrut oleh Cambridge Analytica pada 2014. ”Mengingat apa yang saya ketahui saat ini, jelas kami harus berbuat lebih banyak lagi,” ujar Zuckerberg.
Facebook pertama kali mengetahui soal penggunaan data pribadi para pemilik akun Facebook oleh Cambridge Analytica bulan lalu. Direncanakan, Zuckerberg bersaksi dalam rapat dengar pendapat di Kongres pekan depan.
Pihak Cambrige Analytica, yang berpusat di London, Inggris, mengurusi kampanye Presiden AS Donald Trump pada 2016. Lewat Twitter, Cambridge Analytica menyebutkan bahwa mereka hanya menerima 30 juta dokumen dari para peneliti yang direkrut untuk mengumpulkan data pengguna Facebook.
Diselidiki
Skandal itu pertama kali diungkap oleh The New York Times dan London’s Observer. Kantor penerangan Inggris kemudian melakukan penyelidikan, demikian juga dengan Komisi Privasi Australia dan Komisi Perdagangan Federal AS beserta pengacara dari 37 negara bagian.
Menurut Zuckerberg, untuk memperbaiki persoalan ini, dibutuhkan waktu paling sedikit dua tahun. Selain soal skandal data pribadi, Facebook juga diterpa isu berita bohong dan penyebaran ujaran kebencian.
”Hal ini merupakan isu besar dan memberi perubahan arah besar bagi Facebook untuk memperluas tanggung jawabnya,” ujar Zuckerberg yang berjanji melakukan sejumlah perubahan untuk semakin memperketat kebijakannya. (AP/REUTERS/MYR)