Dari AS, Pangeran Mohammed Pererat Hubungan Arab Saudi dan Eropa
Oleh
KRIS RAZIANTO MADA
·2 menit baca
PARIS, MINGGU -- Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammed bin Salman memulai lawatan ke Perancis, Minggu (8/4). Ia mengunjungi Perancis, dan setelah itu berlanjut ke Spanyol untuk membahas kerja sama kebudayaan hingga pertahanan.
Pangeran Mohammed menyambangi Eropa selepas bertandang ke Amerika Serikat selama hampir tiga pekan. Ia tiba di Paris, Minggu, dan memulai rangkaian lawatan resmi di Perancis pada Senin ini.
Perancis akan menyambut Pangeran Mohammed dengan protokoler lawatan Raja. "Ini bukan kunjungan kenegaraan biasa. Ini tentang upaya menempa ulang hubungan dengan Perancis, bukan tentang kesepakatan saja," kata sumber yang dekat dengan anggota delegasi Arab Saudi.
Di Perancis, belasan kesepakatan akan ditandatangani Pangeran Mohammed di bidang kerja sama energi, transportasi, hingga kebudayaan. Salah satu fokus kerja sama adalah mengembangkan Kota Al Ula di Arab Saudi. Kota itu mempunyai banyak peninggalan arkeologis.
Lawatan itu diharapkan memberi warna baru pascaketegangan Perancis-Arab Saudi. Presiden Perancis Emmanuel Macron mencampuri krisis Lebanon yang dipicu pengunduran diri Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri. Pengunduran diri Hariri saat itu diumumkan di tengah kunjungannya ke Arab Saudi. Macron menyelesaikan krisis itu dengan mengundang Hariri ke Perancis. Dari sana, Hariri dan keluarganya pulang ke Lebanon dan membatalkan pengunduran dirinya.
"Ada ketegangan saat MBS dilaporkan mencoba menghalangi upaya Macron dalam masalah Hariri," tutur Abdullah Alaoudh, seorang intelektual Arab Saudi di Yale Law School, AS, merujuk inisial yang menjadi sapaan Pangeran Mohammed bin Salman.
"Akan tetapi, belakangan MBS membatalkan itu. Tidak mudah bagi seorang otoritarian seperti dia untuk menerima itu."
Erat dengan Spanyol
Dari Perancis, Pangeran Mohammed dijadwalkan melanjutkan kunjungan ke Spanyol. Pejabat istana Spanyol menyebutkan, salah satu tujuan kunjungan itu, yakni penandatanganan penjualan lima kapal perang Spanyol ke Saudi senilai 2 miliar euro.
Berbeda dengan Perancis, hubungan Saudi-Spanyol relatif lebih hangat. Mantan Raja Spanyol Juan Carlos bersahabat dengan mendiang Raja Arab Saudi, Fahd, dan Raja Salman. Kedekatan Raja Juan Carlos dengan Saudi, antara lain, berbuah proyek kereta cepat Mekkah-Madinah. Proyek senilai 6,7 miliar euro itu diluncurkan pada 2011.
Hubungan dekat para ayah itu coba ditempa ulang oleh anak-anaknya. Anak Juan Carlos, Raja Felipe VI, akan menjadi tuan rumah bagi anak Raja Salman, Muhammed bin Salman.
Menurut profesor di Princeton Universiry, Bernard Haykel, rangkaian kunjungan Pangeran Mohammed disebut sebagai bagian dari persiapannya menjadi Raja Arab Saudi. (AFP/RAZ)