MANILA, RABU - Kapal induk Amerika Serikat, USS Theodore Roosevelt (CVN-71), unjuk kekuatan dengan mengerahkan 20 jet tempur F-18 yang terbang di perairan Laut China Selatan atau LCS, Selasa (10/4/2018). Di area yang sama, beberapa hari terakhir ini, Angkatan Laut China juga menyelenggarakan latihan militer besar-besaran dan akan diperpanjang hingga Jumat mendatang.
Latihan militer China dinilai mengkhawatirkan karena dapat diartikan sebagai upaya mengklaim wilayah perairan LCS. Untuk menunjukkan kekuatan kapal induk USS Theodore Roosevelt itu, AL AS mengajak sejumlah jenderal dari Filipina bersama pejabat pemerintah dan wartawan ikut berlayar.
Kapal induk bertenaga nuklir yang mengangkut 65 jet F-18 Super Hornet, pesawat mata- mata, dan helikopter itu hendak menuju Manila, ibu kota Filipina. ”Ini unjuk kekuatan militer AS, tidak hanya di udara, tetapi juga di laut. AS adalah teman kita. Mereka bisa membantu kita menangani ancaman,” kata Letjen Rolando Bautista dari Angkatan Bersenjata Filipina seusai tur ke kapal induk seberat 97.000 ton itu.
Tahun ini, AL AS telah dua kali mengerahkan kapal induk ke perairan LCS. Bulan lalu, kapal induk USS Carl Vinson berpatroli di wilayah itu dan bergabung bersama pasukan bela diri Jepang dalam latihan anti-kapal selam. Kapal induk yang membawa 5.000 kru itu berlayar ke Vietnam.
”Sekarang sedang terjadi saling unjuk kekuatan dari China dan AS,” kata mantan penasihat keamanan nasional dan anggota kongres Filipina, Roilo Golez.
Golez mengakui langkah ini bisa saja berisiko ada salah perhitungan dan kecelakaan. Meski demikian, upaya ini tetap bisa menekan agresi China di wilayah itu.
Konflik bersenjata
Duta Besar Filipina di Beijing Chito Sta Romana pernah mengingatkan risiko salah perhitungan yang berpotensi memicu konflik. Apalagi militer China kuat dan sanggup menghadapi AS. ”Dua negara itu bagaikan dua gajah berkelahi di rumput. Jangan sampai kita rumputnya,” ujarnya.
AS tidak mengklaim apa pun di LCS. AS ingin memastikan kebebasan navigasi di wilayah itu. Kapal-kapal AS akan tetap berlayar di dekat wilayah-wilayah yang diklaim China tanpa pemberitahuan terlebih dahulu karena LCS merupakan perairan internasional. ”Operasi di wilayah ini mematuhi hukum internasional,” kata Komandan Grup Tempur CVN-71 Laksamana Muda Steve Koehler.