Publik Amerika Serikat kehilangan salah satu perempuan hebat yang berjasa dalam menyadarkan pentingnya orang melek aksara. Barbara Bush, meninggal dunia, Selasa (17/4/2018), setelah beberapa hari kondisi kesehatannya dikabarkan sangat menurun.
Mantan ibu negara AS yang juga ibu dari mantan presiden AS ini meninggal dalam usia 92 tahun. Suaminya, George HW Bush, terus menggenggam tangan mendiang. "Tentu saja sangat sedih kehilangan Barbara yang dicintai," kata Jean Becker, kepala staf kantor George HW Bush di Houston, dalam pernyataan.
Bush, Presiden ke-41 AS yang beberapa tahun belakangan ini sering terganggu kesehatannya, terus berada di dekatnya, tambah Becker.
Pasangan George HW Bush dan Barbara merupakan pasangan suami istri terlama dalam sejarah kepresidenan AS. Menikah tahun 1945, keduanya menjalani hidup rumah tangga selama 73 tahun. Dari perkawinan itu, mereka mempunyai enam anak, salah seorang meninggal pada usia tiga tahun karena leukemia. Kematian anaknya membuat Barbara yang masih berusia 28 tahun sangat terpukul sehingga sejak itu rambutnya memutih.
"Pengacara" keluarga
Penghormatan atas Barbara datang dari berbagai tempat, dari berbagai spektrum politik. Presiden Donald Trump memuji mantan ibu negara 1989-1993 ini dengan menyabutnya sebagai "pengacara keluarga Amerika".
"Di antara pencapaiannya yang terbesar adalah penyadaran literasi sebagai nilai utama keluarga yang perlu dipelihara dan dilindungi," kata Trump tentang jasa Barbara. "Dia akan dikenang atas pengabdiannya yang kuat terhadap keluarga dan negara, yang dia kerjakan tanpa lelah."
Mantan presiden Barack Obama menyatakan, ia merasa berutang budi atas kemurahan hati Barbara saat dia mengepalai Gedung Putih. "Namun, lebih dari itu kami menghargai kehidupannya, wasiatnya bahwa pelayanan publik itu penting dan merupakan panggilan mulia," kata Obama.
Barbara, yang menikah pada usia 19 tahun, berhasil membangun keluarga politik meski dia sendiri tak tertarik dengan dunia itu. Barbara mengaku tak pernah mencoba memengaruhi politik suaminya. "Saya tidak campur tangan dengan kantornya dan dia (Bush) tidak ikut mencampuri urusan rumah," ungkapnya.
Dalam buku otobiografi tahun 1994, Barbara mengatakan berupaya menahan diri untuk tidak beropini di hadapan publik. Yang harusnya menyampaikan pendapat, kata dia, si pejabat karena warga harus mengetahui pendapatnya.
Oleh karena itu selama suaminya menjabat, Barbara diam saat suaminya mengambil kebijakan yang tak sesuai dengan pendapatnya. Ia mengaku tak sepaham dengan Bush soal aborsi dan penjualan senjata. (AFP/AP/REUTERS)