JAKARTA, KOMPAS - Indonesia diajak mendesak Suriah dan Rusia menghindari penggunaan senjata kimia. Indonesia dinilai ikut bertangggung jawab menegakkan konvensi pelarangan senjata kimia.
Ajakan itu disampaikan Duta Besar Inggris Moazzam Malik, Duta Besar Amerika Serikat Joseph Donovan, dan Duta Besar Perancis Jean-Charles Berthonnet kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Mereka bertemu Menlu Retno, Kamis (19/4/2018) di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta.
Kunjungan mereka terkait tudingan penggunaan senjata kimia oleh Suriah di Douma.
"Kami mengajak Indonesia mendesak semua pihak untuk melaksanakan konvensi pelarangan senjata kimia," ujar Malik.
Malik mengatakan, Indonesia akan menjadi Dewan Eksekutif Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW). Dengan posisi itu, penting bagi Indonesia untuk ikut menegakkan konvensi tersebut.
Ia juga membela keputusan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis membom Suriah pada Jumat (14/4/2018) lalu. Menurut dia, serangan itu untuk memastikan Suriah tidak mengulangi penggunaan senjata kimia. "Serangan terbatas hanya pada fasilitas-fasilitas produksi senjata kimia," kata Malik.
Serangan itu dinyatakan tidak bermaksud untuk mendorong perubahan pemerintahan di Suriah. Perubahan itu sepenuhnya diserahkan kepada para pihak dan warga Suriah.